PR DEPOK – Mendag Muhammad Lutfi baru-baru ini mengaku kebingungan dengan melimpahnya stok minyak goreng.
Pasalnya, fenomena melimpahnya stok minyak goreng ini terjadi tak lama setelah aturan harga eceran tertinggi (HET) dicabut.
Mendag Muhammad Lutfi pun mengungkapkan, meski harga minyak goreng kini jauh lebih mahal dari HET, ada sisi positif yang dapat diambil.
Ia menilai, stok minyak goreng yang kini tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.
Pernyataan Mendag ini pun lantas menuai sorotan sekaligus kritik dari sejumlah kalangan. Salah satunya datang dari Akmal Sjafril.
Dalam cuitannya di akun Twitter @malakmalakmal, pria yang merupakan seorang pendakwah ini menyinggung soal feodal.
"Bukti bangsa kita masih feodal," kata Akmal Sjafril, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @malakmalakmal.
Baca Juga: Hasil Survei Tunjukkan 60 Persen Warga Mendukung Agar Finlandia Bergabung dengan NATO
Lebih lanjut, Akmal Sjafril menyoroti gaya bicara sejumlah pejabat di Indonesia yang terjadi dewasa kini.
"Pejabat bicara sama rakyat seolah-olah rakyat adalah bawahannya. Padahal semestinya justru sebaliknya," pungkas Akmal Sjafril mengakhiri cuitannya.
Beberapa waktu lalu, Mendag menjamin tidak lama lagi harga minyak goreng di pasaran akan alami penurunan.
Penurunan harga tersebut terjadi, dijelaskan Muhammad Lutfi, apabila ketersediaan minyak goreng di pasar semakin banyak.
Menurut penjelasan Mendag, penurunan harga dapat terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar yang berlaku.***