Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burgerschool). Selama kuliah di HBS, Soekarno telah memupuk semangat nasionalisme.
Setelah lulus dari HBS pada tahun 1920, ia pindah ke Bandung dan melanjutkan ke THS (Technische Hoogeschool atau Sekolah Tinggi Teknik yang sekarang menjadi ITB). Ia meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Baca Juga: Mudah dan Praktis, ini Cara Cek BI Checking atau SLIK OJK Online Lewat ojk.go.id
Kemudian, ia merumuskan ajaran Marxisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada tanggal 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia merdeka.
Akibatnya, Belanda menjebloskannya ke penjara Sukamiskin, Bandung, pada 29 Desember 1929.
Delapan bulan kemudian dia diadili. Dalam pembelaannya yang berjudul Indonesia Menggugat, ia menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang diklaim lebih maju.
Baca Juga: BPNT Juni 2022 Cair Rp200 Ribu ke Golongan ini, Simak Syarat dan Cara Cek Penerima Bantuan Sembako
Pembelaannya membuat Belanda semakin marah. Hingga Juli 1930, PNI dibubarkan.
Setelah kebebasannya pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya.
Akibatnya, ia kembali ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Empat tahun kemudian ia dipindahkan ke Bengkulu.