Sebaran Virus Corona Kian Tinggi, Puncak Gelombang 4 Covid-19 di Indonesia Makin Nyata

- 23 Juli 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/BlenderTimer

PR DEPOK – Penyebaran virus corona di Indonesia perlahan naik dan dikategorikan sebagai gelombang 4 Covid-19 setelah beberapa bulan lalu sempat melandai.

Gelombang 4 Covid-19 dimulai dengan dominasi subvarian BA.4 dan BA.5, protolok kesehatan (prokes) dan vaksin pun kian digencarkan.

Pada Maret 2022, angka penularan harian Covid-19 memang telah menurun signifikan dibandingkan pada saat gelombang 3 Covid-19 pada Januari 2022.

Baca Juga: Hasil Pramusim 2022-2023 Dortmund Vs Villarreal 0-2: Chukwueze Cetak Gol Perdana

Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai, Indonesia memasuki gelombang 4 Covid-19 dengan pemicunya, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Pasalnya, sejak awal Juni 2022, angka penularan harian kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan adanya peningkatan.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 dipantau makin meningkat, lebih dari 3.000 kasus.

Baca Juga: Kata-kata Mutiara untuk Kartu Ucapan Selamat Hari Anak Nasional 2022

Meski demikian, Indonesia belum mencapai puncak gelombang 4 Covid-19."Tapi kita masih belum capai puncak gelombang BA.4 dan BA.5," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Zubairi Djoerban seperti dikutip Pikiranrakayat-Depok.com dari Indonesia.go.id.

Sementara itu, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan, adanya gelombang 4 Covid-19 bisa dilihat dari naik turunnya kurva epidemiologi.

Semakin tinggi kenaikan kurva dari dasar, maka tampak jelas terjadinya gelombang Covid-19.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Anak Nasional 2022 Paling Populer Lengkap dengan Tata Cara Pasangnya

Sedangkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, puncak gelombang 4 Covid-19 itu hanya sepertiga dari gelombang yang disebabkan Delta dan Omicron.

"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya," kata Menteri Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 16 Juni 2022.

Maka dari itu, menurut Menteri Budi, jika pada puncak gelombang Omicron, penambahan kasus positif harian mencapai 60.000, maka pada gelombang BA.4 dan BA.5, peningkatan kasus harian diperkirakan hanya 20.000.

Baca Juga: PKH Kapan Cair? Simak Jadwal Pencairan Tahap 3 Bulan Ini dan Cek Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

"Kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari," ucap Menteri Budi.

BA.4 dan BA.5 menurutnya memang cepat menular, tetapi fatalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan Delta dan Omicron.

"Mungkin (fatalitasnya) seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron," tuturnya.

Selain itu, proteksi vaksinasi masih cukup tinggi untuk mencegah pasien Covid-19 mesti dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.

Baca Juga: Cek Nama Penerima PKH Tahap 3 Bulan Ini, Login ke Link Berikut dan Dapatkan Total Rp3 Juta

Hingga Rabu, 19 Juli 2022, tren kasus harian Covid-19 di Indonesia terus naik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menetapkan Provinsi DKI Jakarta berada di level 3 transmisi komunitas penularan Covid-19.

Berdasarkan WHO Covid-19 Situation Report-92 yang rilis pada 13 Juli 2022, transmisi penyebaran di DKI Jakarta jauh lebih tinggi dibanding 33 provinsi lainnya.

Maka dari itu, WHO pun mewanti-wanti agar Indonesia segera menekan penyebaran kasus Covid-19. Khususnya, penyebaran kasus di wilayah Jawa.

Baca Juga: 7 Kata-kata Mutiara Hari Anak Nasional 2022 yang Menyentuh Hati dan Penuh Motivasi

"Peningkatan insiden kasus diamati di semua wilayah selama minggu 4 Juli hingga 10 Juli. Per 10 Juli, insiden kasus per 100.000 penduduk meningkat menjadi 8,8 di Jawa-Bali, 0,3 di Sumatra, 1 di Kalimantan, 0,3 di Sulawesi, dan 0,5 di Nusa Tenggara-Maluku-Papua," demikian laporan WHO.

Pemerintah pun mengimbau agar masyarakat luas menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Tak hanya itu, program vaksinasi Covid-19 pun digencarkan demi menciptakan kekebalan komunal (herd immunity). Baik vaksinasi tahap 1, 2, maupun booster.

Baca Juga: Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Meme Stupa, Fadli Zon: Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi Diberangus

Pemerintah juga telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 hingga 3 demi menekan laju penyebaran corona. Terkait itu, warga diminta menaati aturan yang diberlakukan selama PPKM agar pandemi virus corona dapat teratasi.

Indonesia dinilai mirip dengan India yang kenaikan kasus tidak cepat, tetapi perlahan naik terus.

Saat ini, belum bisa dipastikan kapan puncak Covid-19 seperti yang terjadi di negara-negara yang lain.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x