PR DEPOK – Seorang warga Jawa Tengah (Jateng) dikabarkan terjangkit cacar monyet (monkeypox).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng menyatakan warga yang tertular penyakit cacar monyet tersebut statusnya masih sebatas suspek atau bergejala.
Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan pasien tersebut saat ini menjalani isolasi.
Baca Juga: Kumpulan Link Poster HUT ke-77 RI Gratis, Bisa Dipakai untuk Banner Acara Lomba
Kondisi pasien cacar monyet akan terus dipantau secara intensif oleh pihak rumah sakit setempat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pemerintah pusat bisa menjaga ketat pintu masuk ke Indonesia.
Upaya tersebut diperlukan guna mengantisipasi wabah cacar monyet yang muncul di sejumlah negara asing masuk ke Indonesia.
Baca Juga: BLT Dana Desa Rp300.000 Cair Agustus 2022, Cek Nama Penerima di sid.kemendesa.go.id
“Kita masih pantau terus sampai hari ini. Kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami,” kata Ganjar Pranomow seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jateng.
Ganjar menegaskan, pasien tersebut statusnya bergejala namun belum dapat dipastikan positif cacar monyet.
“Kita belum berani menentukan apakah itu monkeypox atau bukan, tapi kita lagi pantau,” ujarnya.
Menurut Ganjar, kasus serupa pernah juga ditemukan di Jateng, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya negatif.
“Dulu pernah ada yang masuk ke kami, saya sudah cek, tapi hasil lab pemeriksaan terakhirnya bukan (cacar monyet), alhamdulillah,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo juga meminta agar seluruh komponen masyarakat tetap waspada.
“Kami meminta, karena ini pasti ada pengaruh dari luar, maka pintu masuk Indonesia masih butuh pengetatan-pengetatan dan checking menggunakan banyak peralatan agar kita bisa aman,” ujarnya.
Sementara itu, terkait adanya warga yang supek cacar monyet, Ganjar mengimbau masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Tengah untuk tidak panik.
Selalu menjaga pola hidup sehat dan protokol kesehatan wajib dilakukan secara sadar.
“Masyarakat Jawa Tengah nggak perlu panik, kalau merasa tidak sehat segera periksa itu yang paling gampang. Dalam konteks Covid-19 juga sama, segera lakukan booster, pakai maskermu sehingga insyaallah aman,” ujarnya.
Adapun terkait gejala dan cara pencegahan cacar monyet, berikut ini penjelasan resmi dari WHO.
Baca Juga: Cek Bansos PKH dan BPNT Agustus 2022 Sudah Cair atau Belum, Klik Link Resmi Kemensos di Sini
Tanda dan gejala cacar monyet
- Periode invasi ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan astenia hebat (kekurangan energi).
Limfadenopati merupakan ciri khas cacar monyet dibandingkan dengan penyakit lain yang awalnya mungkin tampak serupa (cacar air, campak, cacar)
- Erupsi kulit biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah demam.
Ruam pada kulit cenderung lebih terkonsentrasi pada wajah dan ekstremitas daripada di bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: PKH Kapan Cair Agustus 2022? Cek Penerima Bansos Kemensos Total Rp3 Juta di Sini
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi.
Pencegahan cacar monyet
- Pengawasan dan identifikasi cepat kasus baru sangat penting untuk pengendalian wabah. Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi karena sangat berisiko.
- Hindari kontak tanpa pelindung dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, termasuk daging, darah, dan bagian lainnya.
Baca Juga: Link dan Cara Daftar Mengikuti Upacara 17 Agustus 2022 atau HUT ke 77 RI di Istana Merdeka
- Daging atau bagian hewan harus dimasak dengan matang sebelum dimakan.
- Mencegah wabah cacar monyet dengan pembatasan perdagangan hewan.***