Hanny lalu menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi lainnya untuk menghadapi wabah cacar monyet ini.
Beberapa organisasi profesi tersebut adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI).
Kemudian, ada pula Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin).
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu Hal yang Hilang dalam Hidup Melalui Jalan yang Anda Pilih
Organisasi-organisasi profesi tersebut nantinya akan membantu IDI terkait dengan informasi, data kasus dan hal terkait lainnya.
"Kami dari Satgas PB IDI akan membantu dan akan selalu berkolaborasi dengan Kemenkes tentunya terkait info dan hal-hal yang terjadi belakangan," ujarnya menambahkan.
Terkait wabah monkeypox ini, Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban menyatakan bahwa kemungkinan besar penyakit cacar monyet sudah masuk ke Indonesia, tetapi belum terdeteksi.
Sebab menurutnya, lebih dari 75 negara sudah melaporkan adanya kasus cacar monyet, sehingga kemungkinan Indonesia juga sudah memiliki kasus yang belum terdeteksi.
"Ada kemungkinan cukup besar, masih mungkin, estimasi mungkin cukup besar bahwa sebetulnya di kita sudah ada. Namun belum terdeteksi," ucap Prof Zubairi Djoerban.