Network
Meski mendapat banyak sindiran terkait pencalonannya tersebut, tetapi Prabowo Subianto tampak yakin dengan menyampaikan makna perjuangan yang ia lakukan.
Sebagai seorang petarung, menurutnya fase gagal merupakan hal biasa dan justru bernilai mulia apabila bertarung demi kebenaran.
"Ada yang bertanya ya mungkin nyindir-nyindir, 'sudah sekian kali kalah kok mau maju lagi?'. Mungkin arena mereka tidak mengerti arti pejuang. Petarung biasa kalau jatuh. Lebih mulia masuk arena, lebih mulia bertarung demi kebenaran dan keadilan," ucap Menteri Pertahanan RI ini menjelaskan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Tentukan Warna Mata Anda, Itu Akan Menunjukkan Sifat Terpendam
Mendukung argumennya tersebut, Prabowo Subianto lantas memberikan contoh semangat juang yang dimiliki oleh tokoh nasional seperti Soekarno dan Sjahrir.
Dia menyatakan semangatnya maju menjadi capres merupakan wujud perjuangan seperti halnya tokoh Soekarno, Hatta dan Sjahrir yang tak pernah berhenti dalam memperjuangkan Indonesia.
Prabowo Subianto sendiri sebelumnya pernah tiga kali maju dalam perhelatan Pilpres Indonesia, yaitu pada tahun 2019, 2014, dan 2009 silam.
Pada tahun 2009, Prabowo Subianto mewakili Partai Gerindra maju menjadi calon wakil presiden mendampingi, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Cek Daftar Nama Penerima PKH 2022 Online Lewat HP di Link cekbansos.kemensos.go.id
Kemudian pada tahun 2014, ia kembali berjuang maju menjadi capres dengan didampingi oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa sebagai wakil presiden.
