Indonesia Pamerkan Teknologi IoT DAV 2.0 Pembuat Avatar dalam Dunia Metaverse di DEWG G20 Keempat

- 31 Agustus 2022, 16:01 WIB
Indonesia memamerkan teknologi IoT DAV 2.0 pembuat avatar dalam dunia metaverse di DEWG G20 keempat.
Indonesia memamerkan teknologi IoT DAV 2.0 pembuat avatar dalam dunia metaverse di DEWG G20 keempat. /ANTARA/HO/WIR Group.

PR DEPOK - Indonesia memamerkan teknologi yang bisa dipakai untuk membuat avatar dalam dunia metaverse di ajang pertemuan keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20.

DEWG G20 keempat diselenggarakan pada 29-30 Agustus 2022 di Nusa Dua, Bali.

Teknologi untuk membuat avatar dalam dunia metaverse itu, merupakan mesin Internet of Things (IoT) DAV 2.0 yang dibuat oleh PT WIRG atau WIR Group.

Baca Juga: 1 September Diperingati sebagai Hari Apa? Ternyata Ada HUT Polwan, Berikut Sejarah Hari Polisi Wanita

Penggunaan teknologi modern tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun lalu yang sudah disebar di pulau Jawa dan Bali sebanyak 1.000 unit.

Director Overseas Development WIR Group Yasha Chatab mengatakan, rencananya pada November 2022 mendatang, teknologi tersebut sudah mampu diaplikasikan dalam membuat avatar di dunia metaverse.

"Sudah bisa membuat avatar, tepatnya pada November 2022 nanti sudah bisa," kata Yasha, dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Siap-siap BSU 2022 Segera Cair September, Berikut Syarat dan Cara Cek Penerima BLT Subsidi Gaji Rp600.000

Pada tahun 2023, WIR Group menargetkan penyebaran 10.000 Mesin IoT DAV 2.0 ke berbagai pelosok tanah air.

Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat semakin luas mengadopsi dunia metaverse dalam kehidupan sehari-hari.

"Tahun depan, akan lebih banyak lagi yang disebar ke seluruh Indonesia," tutur Yasha.

Baca Juga: Cara Mengetahui Nomor BPJS Kesehatan secara Online dan Offline

Kata Yasha, dengan kehadiran teknologi tersebut, masyarakat Indonesia dapat membuat avatar yang merupakan representasi dirinya di dunia metaverse.

Dengan begitu, katanya, Indonesia sudah bisa langsung menggunakan metaverse ketika teknologi itu sudah diterapkan secara global.

Melalui penggunaan alat IoT DAV 2.0, menurut perusahaan, masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi dalam dunia metaverse di masa depan dengan biaya yang relatif murah, bahkan tanpa dikenakan biaya untuk dapat menciptakan avatar di dunia metaverse.

Baca Juga: Sinopsis Film Alex Cross, Aksi Detektif Ungkap Pelaku Pembunuhan di Kota Detroit

"Tidak perlu menggunakan kacamata augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang harganya mahal," tutur Yasha.

Di masa mendatang, avatar dapat digunakan dalam kegiatan belanja kebutuhan barang yang dapat dilakukan melalui toko daring di dunia metaverse.

Nantinya antar-avatar, baik pembeli maupun penjual, dapat melakukan transaksi perdagangan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Ini 3 Link untuk Cek Nama Penerima BSU 2022, Pekerja Bakal Dapat Dana Rp600.000

Pada saat ini, lanjut Yasha, pihaknya sudah menggandeng beberapa perusahaan ritel swasta untuk menaruh dan mengisi etalase berbagai produk di ruang toko virtual metaverse yang dibuatnya.

"Sistem penggunaan alat itu adalah partnership, jadi bisa dipergunakan oleh banyak kalangan, siapa saja bisa pakai," kata Yasha.

Selanjutnya, penggunaan teknologi itu pun diyakini dapat memberikan dampak positif pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri, mengingat produk yang dijajakan dapat dipromosikan semakin luas kepada konsumen di dalam dunia metaverse.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah