Referensi Buku Pilihan yang Mengisahkan Peristiwa G30S PKI

- 5 September 2022, 20:10 WIB
Referensi buku pilihan yang menceritakan peristiwa G30S PKI
Referensi buku pilihan yang menceritakan peristiwa G30S PKI /Museum Sejarah Indonesia/

PR DEPOK – Generasi muda diharapkan mengetahui dan mencari tahu mengenai kebenaran sejarah kelam dari bangsa Indonesia, yaitu peristiwa G30S PKI.

Tragedi berdarah G30S PKI seharusnya memang tidak boleh dilupakan dan dijadikan sebagai pembelajaran supaya nantinya tidak terulang kembali.

Dengan memperkaya sumber informasi dan bacaan, diharapkan akan semakin bijak dalam menyikapi tragedi G30S PKI yang memilukan bagi bangsa Indonesia tersebut.

Baca Juga: Penerima PKH dan BPNT Otomatis Dapat BLT BBM 2022, Segera Cek Penerima Bansos Rp600.000 di Sini

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari bemu.umm.ac.id, pada 30 September 1965 atau yang kita kenal dengan peristiwa G30S PKI tentunya tidak akan pernah hilang dari catatan kelam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dimana pada hari itu terjadi sebuah peristiwa yang mengerikan bahkan pertumpahan darah.

Tepat pada malam di tanggal 30 September 1965 sampai awal bulan selanjutnya, yaitu 1 Oktober 1965 ketika tujuh jenderal militer dan satu perwira Indonesia beserta beberapa orang yang lain terbunuh dalam suatu usaha kudeta.

Baca Juga: Cara Daftar MyPertamina agar Tetap Bisa Membeli Pertalite dan Solar di SPBU

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari gramedia.com, beberapa pilihan referensi buku yang mengisahkan tentang sejarah G30S/PKI bisa dijadikan rujukan untuk menambah pengetahuan mengenai peristiwa tersebut.

Buku-buku ini sangat cocok dibaca bagi para generasi muda yang berkeinginan mengetahui tragedi tersebut secara mendalam:

1. Sarwo Edhie dan Peristiwa 1965

Sarwo Edhie adalah mertua dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ayah dari almarhumah ibu Ani Yudhoyono.

Buku ini menceritakan fakta menarik tentang cerita terkait tokoh politik yang memiliki peran sangat penting pada 1965 bernama Sarwo Edhie.

Baca Juga: 2 Warga Palestina Dieksekusi Hamas Usai Terbukti Jadi Informan Israel

Nama Sarwo Edhie dan Soeharto menjadi populer setelah adanya pergolakan politik di tahun 1965 sampai peran Sarwo Edhie dalam peristiwa penumpasan G30S PKI.

Tragedi sepanjang 1965-1966, mulai dari pembubaran Partai Komunis Indonesia sampai pergantian presiden, telah melambungkan namanya sampai menjadi titik balik perjalanan hidupnya.

Sebagai komandan RPKAD dan Resimen Para Komando Angkatan Darat, Kolonel Sarwo Edhie merupakan salah satu tokoh yang mempelopori operasi dalam pemberantasan PKI.

Baca Juga: Mengenal Arthur Irawan, Pemain Persik Kediri yang 'Ngamuk' Diteriaki Suporter

2. Sjam

Sjam mengungkapkan tentang tokoh lain yang terlibat dalam tragedi G30S PKI bernama Sjam Kamaruzaman.

Sjam adalah nama alias dari seorang pria asal Tuban, Jawa Timur yang merupakan atheis. meski terkenal sebagai seorang Atheis, ia juga terkenal bisa membaca Al-Quran.

Kemudian setelah adanya aksi pada tahun 1965, Sjam Kamaruzaman muncul di depan publik ketika menjadi saksi dalam pengadilan Sudisman, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia.

Baca Juga: LPSK Beberkan 6 Bukti Kejanggalan dari Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Putri Candrawathi oleh Brigadir J

Sebelumnya, sosok Sjam tidak terlalu begitu dipercaya karena Biro Chusus atau yang dikenal dengan badan rahasia PKI yang dipimpin oleh Sjam, dianggap hanya khayalan tentara untuk mempermudah Soeharto dalam memusnahkan partai berhaluan komunis tersebut.

Tetapi, Sjam mengaku telah memimpin Biro Khusus dan merencanakan aksi rahasia G30S PKI, lalu mempengaruhi Tentara untuk mendukung PKI dan mendapatkan akses di kalangan militer.

Buku tersebut mengungkap mengenai apakah Sjam merupakan agen ganda, atau hanya pengikut setia ketua PKI, D.N Aidit.

Sjam sendiri adalah salah satu sosok penting dalam kekacauan tragedi yang memilukan tersebut.

Baca Juga: Poin Penting dari Kartu Prakerja Gelombang 44 yang Perlu Diperhatikan agar Proses Seleksi Berjalan Lancar

3. Njoto

Njoto adalah politisi senior dari PKI yang namanya tidak pernah dikenal, juga tak pernah disebut oleh sejarahwan.

Sosok Njoto dikenal merupakan seseorang yang pandai bermain biola dan saksofon, serta menikmati musik simfoni dan menonton teater.

Pria yang sangat suka menulis puisi itu tidak selalu pro rakyat dan memiliki peran penting dalam peristiwa G30S PKI.

Baca Juga: Profil Nam Ji Hyun Pemeran Oh In Kyung di Serial Little Women, Simak Deretan Penghargaan yang Diraih

 

Nama beliau seakan dilupakan para sejarawan, karena mereka tidak menemukan bukti keterlibatan Njoto dalam aksi revolusioner tersebut dan kemungkinan lain karena hubungan dekatnya dengan mantan presiden Soekarno.

4. G30S dan Asia

Berbagai pertanyaan muncul terkait kebenaran apakah Tiongkok atau China ikut terlibat dalam peristiwa G30S PKI?

Namun tak hanya China, pertanyaan lain muncul dengan kemungkinan keterlibatan Korea Selatan dan Korea Utara dalam menanggapi tragedi G30S PKI.

Baca Juga: Polri Usut Lagi Dugaan Pelecehan Seksual oleh Brigadir J, Kuasa Hukum Putri Candrawathi Siap Buktikan

Negara mana saja yang paling diuntungkan dengan adanya peristiwa itu? Mengapa Jepang menjadi negara yang diuntungkan dengan peristiwa berdarah itu?

Semua pertanyaan itu terangkum dalam G30S dan Asia karya Aiko Kurasawa yang ditujukan untuk menguraikan atau menjelaskan tentang tragedi G30S PKI dari perspektif dinamika pergeseran politik yang terjadi di Asia.

Peristiwa G30S PKI ternyata cukup berpengaruh terhadap perubahan peta politik di negara-negara kawasan Asia dalam menentukan pengaruh ideologi kapitalis dan juga komunis.

Baca Juga: Prediksi Liga Champions PSG vs Juventus: Skor Akhir, Kabar Terbaru Tim, dan Susunan Pemain

Ada total sembilan tulisan yang dibagi ke dalam dua bagian dalam buku ini.

Bagian pertama adalah tentang bagaimana respon dan juga keterlibatan masing-masing pemerintah dan juga masyarakatnya.

Sedangkan bagian kedua mengenai fokus terhadap pemberitaan yang muncul di beberapa media dari negara-negara di kawasan Asia.

Baca Juga: Syarat dan Cara Cek Penerima BLT Anak Sekolah yang Cair September 2022

Tak hanya itu saja, ada juga pembahasan mengenai delapan negara yaitu Korea Utara, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok atau China, Filipina, Malaysia, dan juga Vietnam.

Buku ini adalah satu-satunya buku yang membahas mengenai G30S PKI dalam dimensi politik di kawasan Asia.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah