Profil Rasuna Said yang Tampil di Google Doodle Hari Ini, Sosok Lain di Balik Perjuangan Emansipasi Wanita

- 14 September 2022, 08:37 WIB
Rasuna Said.
Rasuna Said. /Google Doodle/

PR DEPOK - Rasuna Said jadi Google Doodle hari ini Rabu, 14 September 2022. Dia merupakan sosok pejuang kemerdekaan dan emansipasi wanita.

Bahkan, Rasuna Said yang memiliki darah Minang ini juga tercatat sebagai Pahlawan nasional, karena memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia.

Dalam halaman utama Google Doodle, terlihat Rasuna Said mengenakan kerudung di depan mikrophone dengan ilustrasi latar belakang perempuan dan kertas berisi tulisan.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Konser NCT 127 di Jakarta Lengkap dengan Info Jadwal dan Lokasi

Berikut ini profil singkat dan sejarah perjuangan Rasuna Said, yang dirangkum PikiranRakyat-Depok.com dari berbagai sumber.

1. Bernama lengkap Hajjah Rangkayo (HR) Rasuna Said.

2. Lahir di Maninjau, Sumatera Barat (Sumbar) pada 14 September 1910.

2. Wanita yang selalu mengenakan kerudung, berjuang untuk bangsa Indonesia dan penggerak emansipasi wanita.

Baca Juga: Termasuk BLT BBM, Kemensos Lakukan Pembaruan Data Penerima Bansos agar Tepat Sasaran

3. Pendidikan dasar Rasuna Said, di SD Maninjau.

4. Melanjutkan ke Diniyah School di Padangpanjang, Sumbar.

5. Menimba ilmu agama di Pesantren Ar Rasyidiyah.

6. Pernah aktif dibidang politik yakni sebagai sekretaris di Sarekat Rakyat serta pernah menjadi anggota Persatuan Muslim Indonesia (PMI).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Rabu, 14 September 2022: Kesehatan Mental Paling Penting untuk Anda

7. Pemimpin tertinggi Partai Nasional Indonesia (PNI), hingga pada tahun 1930 ia dijebloskan di penjara Sukamiskin, Bandung.

8. Pernah ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI).

9. Mendirikan sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin kursus putri dan normal kursus di Bukit Tinggi.

Sosok Rasuna Said, sangat piawai dalam menyampaikan pidatonya. Dan, dikenal pidatonya sangat tajam soal penindasan pemerintah Belanda ketika tahun 1930.

Baca Juga: Unjuk Rasa di Kawasan Patung Kuda Kemarin Ricuh, Kepolisian Lantunkan Asmaul Husna dan Sholawat

Bahkan, akibat pidato yang menyinggung Belanda, Rasuna Said sempat ditangkap dan dipenjara tahun 1932 di Semarang.

Dia juga tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict atau hukum kolonial Belanda, yang menyatakan bahwa siapa pun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda.

Setelah keluar dari penjara, Rasuna Said melanjutkan pendidikannya di Islamic College pimpinan KH Mochtar Jahja dan Dr Kusuma Atmaja.

Pada 1935 Rasuna Said pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah Raya. Karena ruang gerak yang dibatasi Belanda, ia pindah ke Medan dan mendirikan sekolah pendidikan khusus wanita Perguruan Putri.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain dan Head to Head Bayern Munchen vs Barcelona di Liga Champions

Dia juga menerbitkan majalah Menara Putri yang membahas seputar pentingnya peran wanita, kesetaraan antara pria, wanita, dan keislaman.

Karena itu, hari ini Google Doodle merayakan ulang tahun ke-112 Rasuna Said. Dia menjadi sosok yang lantang bersuara membela hak-hak perempuan.

Ia meninggal dunia pada 2 November 1965. Jenazahnya dikebumikan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta. Posisi jabatan terakhir Rasuna Said adalah anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA). ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: jogjaprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah