Effendi Simbolon Minta Maaf, KSAD Dudung: TNI AD Punya Kehormatan dan Harga Diri

- 15 September 2022, 07:49 WIB
Effendi Simbolon Minta Maaf, Ini Respon Kepala Staff Angkatan Darat
Effendi Simbolon Minta Maaf, Ini Respon Kepala Staff Angkatan Darat /Antara

PR DEPOK – Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, meminta maaf kepada semua prajurit TNI atas pernyataannya yang menyinggung TNI.

Seperti diketahui, Effendi Simbolon melontarkan pernyataan yang menginggung TNI saat Rapat Kerja (Raker) bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada 5 September 2022 lalu.

Pernyataan Effendi Simbolon soal TNI seperti gerombolan hingga ormas itu pun langsung menuai kecaman dari sejumlah kalangan, terutama dari sebagian internal TNI.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM 2022 Online agar Dapat Bantuan Rp600.000 dari Kemensos, Cukup Input NIK KTP di Sini

KSAD Dudung Abdurachman berpendapat, Effendi Simbolon punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tetapi prajurit TNI, khususnya TNI AD punya kehormatan dan harga diri.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari pmjnews.com, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menanggapi permintaan maaf anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon pasca menyebut TNI mirip seperti gerombolan.

Dudung mengatakan, bahwa TNI mempunyai harga diri yang harus dipertahankan.

"Menurut saya memang Beliau (Effendi Simbolon, red) punya hak konstitusional sebagai anggota dewan. Tetapi kami TNI, khususnya TNI AD punya kehormatan dan harga diri," kata Dudung kepada awak media, di Bengkalis, Riau, Rabu, 14 September 2022.

Baca Juga: Syarat dan Cara Buka Rekening BRI Online, Cukup Siapkan Dokumen Ini Bisa Cairkan BSU 2022 Rp600.000

Menurut Dudung, kehormatan dan harga diri TNI itulah yang tak boleh diganggu oleh siapapun.

Alasannya, TNI AD memiliki tugas utama dalam membantu masyarakat di seluruh wilayah operasi. Sehingga kasihan terhadap prajurit bila masalah tersebut terus-terusan dikembangkan.

"Ini yang tidak boleh diganggu. Kami TNI AD melaksanakan tugas-tugas baik di daerah operasi maupun tugas-tugas lainnya untuk membantu rakyat ini luar biasa. Kasihan prajurit-prajurit kita," ungkapnya.

Dudung yakin apa yang disampaikan oleh Effendi Simbolon berkenaan TNI gerombolan tidak mewakili sebagai anggota dewan, apalagi mewakili partai PDI Perjuangan.

Baca Juga: Terinspirasi dari Pembantaian Palestina, Marvel Perkenalkan Pahlawan Israel Bernama 'Sabra' hingga Tuai Kritik

“Karena selama ini kami mengikuti RDP itu hal-hal baik yang disampaikan," tuturnya.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari kaltara.antaranews.com, di kesempatan lainnya, anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maaf kepada TNI atas pernyataan yang dilontarkan terhadap TNI saat Rapat Kerja (Raker) Bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada 5 September 2022 lalu.

"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyinggung, menyakiti, dan membuat tidak nyaman," kata Effendi Simbolon saat menggelar konferensi pers di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu kemarin.

Baca Juga: Rapper Loco Umumkan akan Segera Menikah, Calon Istri Ternyata Teman Masa Kecil

Effendi Simbolon mengatakan permohonan maaf tersebut ditujukan kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas maupun yang sudah purna tugas, dari mulai tamtama, bintara, hingga perwira, termasuk para pihak lain yang tidak nyaman dengan perkataannya tersebut.

Effendi Simbolon menjelaskan bahwa ketika masuk ke dalam pembahasan isu-isu aktual di dalam raker, ia ingin menanyakan perihal informasi yang beredar sehubungan adanya hal-hal yang menyangkut disharmoni.

Meski dinilainya kurang elok, ia menyebut sejatinya tidak terlalu menaruh poin pada absennya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam raker tersebut sebagaimana yang dipertanyakan dan dikritisi oleh para anggota Komisi I DPR RI.

Di situlah, lanjut Effendi, dirinya kemudian menyadari bahwa apa yang dilontarkan soal TNI seperti gerombolan dan organisasi kemasyarakatan (ormas) menjadi tidak nyaman, tidak elok, dan membuat beberapa pihak menjadi tersinggung atau tersakiti.

Baca Juga: Anies Baswedan Diisukan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Formula E, KPK Bantah Tegas: Tidak Benar

"Sejujurnya saya tidak pernah memberi stigma TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan danormas," tukas Effendi Simbolon.

Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto mengharapkan agar perseteruan tersebut tidak kian memecah belah.

Ia menyebut bahwa pernyataan Effendi Simbolon tersebut yang kemudian memicu polemik itu tak ubahnya kesalahan pemilihan diksi belaka yang kurang tepat tanpa membawa maksud atau niat yang tidak baik.

"Utut Adianto menambahkan kalau Effendi Simbolon menginginkan TNI kita kuat dan bersatu, ada jiwa korsa yang kuat antara pemimpin dan yang dipimpin punya sikap saling menghargai.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah