PR DEPOK – Akibat cuaca buruk disertai dengan gelombang tinggi, sekitar 200 nelayan tradisional di pesisir Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang, Banten, tidak melaut sejak dua pekan terakhir.
“Sudah hampir dua pekan kami tidak bisa melaut ini karena gelombang tinggi dan cuaca buruk,” kata salah satu nelayan pesisir Tanjung Kait, Jumadi (40), yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Jumadi juga menuturkan bahwa para nelayan tradisional memilih untuk tidak pergi melaut karena risiko yang cukup tinggi dan bisa membahayakan keselamatannya, ditambah tangkapan ikan juga sangat minim.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus, Pisces, dan Aries Besok, 10 Januari 2023: Bersiap, Kesuksesan di Depan Mata
“Kalau dipaksain, kapal kita bisa pecah makanya kita diliburkan,” katanya.
Jumadi menjelaskan cuaca ekstrem ini membuat ketersediaan ikan segar di pasar berkurang, sejalan dengan tidak adanya aktivitas untuk menangkap ikan di laut.
“Kalau lagi musim begini paling dapat 2 kilogram, biasanya 90 kilogram,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyebut bahwa jumlah nelayan yang berada di Tanjung Kait sekitar 200 orang, dan semuanya diliburkan imbas dari cuaca ekstrem.