Kasus Diabetes Anak Meningkat, DPR RI Desak Kemenkes Proaktif Sosialisasikan Bahayanya

- 10 Februari 2023, 14:02 WIB
DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan untuk proaktif mensosialisasikan bahaya kasus diabetes pada anak.*
DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan untuk proaktif mensosialisasikan bahaya kasus diabetes pada anak.* /Pixabay/Myriams-Fotos/

PR DEPOK – Kasus diabetes anak di Indonesia mengalami peningkatan yang terus melonjak di tahun 2023 ini. Meskipun diabetes jarang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Tetapi jika anak kecil menderita diabetes, itu merupakan masalah yang serius.

Diabetes adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa. Ini menyebabkan tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah. Kadar glukosa biasanya dikendalikan oleh hormon insulin, yang diproduksi oleh pankreas. Diabetes berkembang saat pankreas tidak berfungsi dengan baik, atau saat tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar.

Belum lama ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan fakta bahwa kasus diabetes pada anak mengalami lonjakan sejak tahun 2010. Data surveilans dari Unit Kerja Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (UKK IDAI) mencatat, peningkatan yang terjadi saat tahun 2010 dari 0,028 per-100 ribu jiwa menjadi 2 per-100 ribu jiwa pada Januari 2023. Artinya, kasus diabetes anak mengalami meningkat hingga mencapai 70 kali lipat.

Dikutip PikiranRakyatDepok.com dari ANTARA, meningkatnya kasus diabetes anak di Indonesia ini disebabkan oleh beragam pemicu. Salah satu pemicunya adalah faktor dari jajanan yang dikonsumsi dan biasanya ada di lingkungan sekitar anak. Diketahui bahwa sejauh ini, tidak ada aturan terkait pembatasan kadar gula pada jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Baca Juga: Beda Jarak 8 Poin dari Real Madrid, Presiden Klub Barcelona Langsung Mengatakan Hal ini

Penting bagi produsen makanan atau jajanan untuk mencantumkan komposisi dari produk makanan atau minuman yang akan dijual di pasaran, hal ini berguna untuk mengetahui jumlah gula, garam, atau komposisi lainnya dalam olahan makanan atau minuman tersebut.

Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, Piprim Basarah Yanuarso, jajanan yang tidak bergizi, kaya akan gula, serta mengandung karbohidrat memang dengan mudah ditemukan di sekitar anak. Apabila dalam jangka waktu yang panjang, ini dapat berdampak buruk pada kesehatan anak.

“Makanan atau minuman yang minim nutrisi tersebut dapat mengakibatkan berbagai penyakit sindrom metabolik,” ujar Piprim Basarah Yanuarso.

Untuk diketahui, sindrom metabolik adalah gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan terkait dengan berbagai peningkatan risiko penyakit yang berbahaya bagi kesehatan, diantaranya dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung, bahkan stroke.

Baca Juga: Ini Permintaan Bantuan dari Korban Gempa Turki-Suriah yang Paling Dibutuhkan

Pada anak, kasus diabetes yang banyak ditemukan adalah diabetes tipe 1. Sedangkan, diabetes tipe 2 sebanyak 5-10 persen dari keseluruhan kasus diabetes anak di Indonesia.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: DPR RI Unair Mayo Clinic ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x