Network
PR DEPOK - Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) yang sudah dimulai konstruksinya sejak 2018 lalu telah diatur pembangunannya melalui Perpres Nomor 93 Tahun 2021.
Kereta cepat ini dinilai sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan transportasi nasional dan mendukung pembangunan di wilayah Kota Jakarta dan Bandung menuju transportasi massal yang unggul dan terintegrasi.
Menurut Departemen Perhubungan, Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung akan terhubung dengan LRT Jakarta dan MRT jalur Fatmawati Cawang–Halim. Pembangunan proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Nantinya, Kereta Cepat Jakarta – Bandung ini memiliki empat stasiun pemberhentian di sepanjang lintasan, yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung) dengan 13 tunnel dan subgrade.
Baca Juga: Jelang Persija vs Persib, Rezaldi Hehanusa Siap Profesional: Saya Enggak Jadi Masalah
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA, tepat pada hari ini, Jumat, 31 Maret 2023 dilaporkan bahwa PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menyelesaikan pemasangan rel kereta atau track laying sepanjang 142,3 kilometer yang membentang dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar.
Hal ini sejalan dengan yang telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kita sudah lihat fisiknya, saya kira kerja besar yang telah dilakukan oleh teman-teman dari WIKA (Wijaya Karya) dan tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) ini sudah berjalan bagus dan kita hari ini berkumpul untuk menghadiri acara peresmian penyelesaian pemasangan rel Kereta Api Cepat Jakarta–Bandung," ucap Luhut saat berada di Stasiun Halim, Jakarta Timur.
Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa progres pembangunan proyek KCJB saat ini sudah mencapai 86,19 persen.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Sabtu, 1 April 2023: Ada Pemasukan dalam Keuangan
"Dari laporan yang saya dapat hari ini, progresnya sudah mencapai 86,19 persen. Mungkin malah 90 persen rata-rata kita sudah bisa selesaikan sejak konstruksinya dimulai pada tahun 2018 lalu," ungkapnya.
Secara keseluruhan, progres pembangunan fisik proyek KCJB telah mencapai 90 persen atau mencapai tahap akhir dan diharapkan dapat beroperasi pada Agustus 2023 mendatang.
la menyampaikan bahwa penyelesaian track laying atau pemasangan rel kereta merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek KCJB sebagai tanda kesiapan proyek untuk memasuki periode pengujian secara terintegrasi.
Sebelumnya, proses pemasangan rel memakan waktu hingga 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022 lalu, dengan menggunakan mesin yang mampu memasang rel hingga sepanjang 4,5 km per hari. Ini lebih cepat dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.
Baca Juga: Bansos PKH 2023 Tahap 2: Kategori Penerima dan Nominal yang Cair di Bulan Ramadhan
Rel yang dipasang memiliki spesifikasi khusus untuk kereta api cepat, yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter. Metode yang digunakan adalah flash butt welding sehingga sambungan antar rel akan terasa mulus dan perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.
Dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang bertenaga listrik ini, selain akan mengurangi kemacetan, menghemat waktu perjalanan, dan juga dapat mencegah pencemaran akibat emisi gas karbon.
Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta – Bandung dinilai memiliki potensi terhadap pengembangan kawasan baru atau pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun. Salah satunya yaitu terbukanya peluang usaha khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat menimbulkan multiplier effect.***
