Network
PR DEPOK – Pakar politik buka suara soal pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Capres dari PDIP serta kemungkinan berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Menurut pakar politik dan akademisi Universitas Bengkulu, Dr. Sugeng Suharto, masih ada potensi Ganjar Pranowo berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Kemungkinan berpasangan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto itu, lanjutnya, bisa dengan berbagai komposisi, karena dua-duanya saat ini berstatus Capres.
"Meski keduanya sekarang berstatus capres, namun masih sangat terbuka keduanya berpasangan, baik komposisi Prabowo-Ganjar maupun Ganjar-Prabowo," katanya, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.
Baca Juga: 3 Ancaman Penyakit yang Sering Muncul saat Lebaran
Namun ia menambahkan bahwa peluang itu terbuka jika PDI Perjuangan bersiap dengan popularitas Prabowo. Pasalnya, jika malah bersaing, PDIP harus melawan dua poros besar dalam pemilihan Presiden 2024.
Sugeng menyebut bahwa kemungkinan Ganjar dan Anies Baswedan berpasangan adalah tidak mungkin, karena basis, karakteristik dan rekam jejaknya tidak memiliki kecocokan basis dukungan. Selain itu, Anies Baswedan juga sudah didukung Partai Demokrat, NasDem dan PKS.
Sementara itu, katanya, Prabowo Subianto memiliki hubungan yang baik dengan PDIP, Presiden Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: 9 Tempat Liburan di Tangerang yang Instagramable, Cocok untuk Selfie!
“Kedekatan itu memungkinkan untuk kolaborasi mereka memastikan memenangkan pilpres. Tergantung negosiasi kedua parpol bisa Ganjar jadi wakil atau Prabowo jadi wakil. Tapi kalau PDIP tidak menggaet Prabowo berkoalisi, apakah PDIP sudah siap bersaing menantang popularitas Prabowo," bebernya.
Akan tetapi, jika keduanya sama-sama akan menjadi Capres, Sugeng menyebut bahwa Ganjar dan Prabowo akan bersaing dalam kontentasi Pilpres 2023.
Jika hal itu terjadi, maka Pilpres 2024 akan memiliki tiga poros besar yang dimiliki Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Tiga poros besar itu, lanjut Sugeng, hanya tinggal mencari calon wakil Presiden, untuk meraup suara dalam Pilpres 2024 mendatang.***
