BMKG: Suhu Panas di Indonesia Bukan Merupakan Gelombang Panas

- 25 April 2023, 14:41 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca panas belakangan ini yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau “heatwave”.*
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca panas belakangan ini yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau “heatwave”.* /Pixabay/geralt/

 

Sementara secara indikator statistik pengamatan suhu kejadian, di Indonesia mengalami lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2°C melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat. Kenaikan suhu pada pekan lalu tersebut hanya terjadi satu hari saja tepatnya pada tanggal 17 April 2023.

“Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramat berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi. Variasi suhu maksimum 34°C - 36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya” ucapnya.

Baca Juga: The Secret Romantic Guesthouse Episode 12 Sub Indo, Cek Link Nonton, Sinopsis, dan Jadwal Tayang di Sini

Ia melanjutkan, secara klimatologis, dalam hal ini untuk wilayah DKI Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di masa suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober dan November.

Sebelumnya, masyarakat merasa belakangan ini cuaca di Indonesia sangat panas. Hal itu merupakan dampak fenomena gelombang panas. Kondisi itu terjadi pada sebagian besar negara-negara di Asia Selatan.

 

Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.

Suhu panas bulan April di wilayah secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Selain itu, adanya lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan dan kawasan Indochina, dan Asia Timur.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x