Network
PR DEPOK – Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau disebut KKB Papua belakangan ini sedang aktif kembali, melalui video terbaru yang diunggah oleh juru bicara Jefry Wenda bila pemerintah Indonesia tidak mengakui kedaulatan papua barat akan mengancam membunuh.
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Bila Pemerintah Indonesia tidak melakukan perintah dari KKB Papua maka mereka tidak segan untuk menembak Kapten Philip.
Bagi yang tidak mengetahui Apa itu Kelompok Kriminal Bersenjata Papua adalah, kelompok militan yang ingin Papua Terpisah dari Indonesia.
Kelompok ini telah bertanggung jawab atas penyerangan yang memakan korban masyarakat Indonesia, Polisi Hingga TNI.
Baca Juga: Pembicaraan Sempat Alot, Arsenal Segera Perpanjang Kontrak Reiss Nelson
Pada akhir tahun 2022 pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa KKB Papua adalah organisasi teroris. Kelompok ini dibentuk pada tahun 2000 dengan beberapa warga Papua yang tidak puas dengan hasil kesepakatan pada tahun 1969 yang hasilnya adalah Papua adalah Bagian dari Indonesia.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Pikiran Rakyat, Kapten Philip mendesak untuk negara lain mendorong Indonesia segera mengakui kemerdekaan Papua.
“Saya kasih dua bulan lagi untuk ke semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua mereka akan tembak saya," ucapnya Kapten Philip dari video tersebut.
"Itu pak pilot sudah mengakui diri bahwa dari negara terus dari negara Indonesia hanya mengaku saja, jadi dari negara luar harus todong Indonesia untuk mengaku karena pak pilot sudah bicara untuk karena kami kasih waktu dua bulan itu untuk pilot hidup," kata Pemimpin KKB Papua Egianus Kogoya yang menambahkan akan menyuruh anak buahnya untuk menembak Kapten Philip.
Baca Juga: 6 Tempat Es Krim Enak dan Menyegarkan di Depok
Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin berbicara bahwa operasi penyelamatan Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok Kriminal Bersenjata Papua, perlu perhitungan yang matang agar Pilot Susi Air asal Selandia Baru ini selamat.
"Ya, operasi yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan jangan sampai terjadi korban, bagaimana (sandera) selamat, jadi tidak sistem dihabisi, di bumi hangus," ucapnya Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin di Jakarta, Jumat.
Selama lima tahun ini Kelompok Kriminal Bersenjata Papua telah aktif secara besar-besaran dan bertanggung jawab atas beberapa serangan yang mengakibatkan korban warga dan pasukan keamanan Indonesia dari Polisi dan TNI.
Pada tahun 2018 kelompok ini telah memakan korban sebanyak 19 orang, 17 diantaranya adalah TNI dan 2 warga Indonesia.***
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul 'KKB Papua Ancam Pemerintah: Jika Tak Segera Akui Kedaulatan Kami, Kapten Philip Kami Tembak'.
