Jelang Hari Raya Waisak, 32 Biksu Jalan Kaki Lakukan Tradisi Pindapata di Vihara Shima

- 30 Mei 2023, 10:35 WIB
Ilustrasi - 32 biksu berjalan kaki untuk melakukan tradisi Pindapata di Vihara Shima 2500 Buddha Jayanti, jelang Hari Raya Waisak.
Ilustrasi - 32 biksu berjalan kaki untuk melakukan tradisi Pindapata di Vihara Shima 2500 Buddha Jayanti, jelang Hari Raya Waisak. /Pxabay/

Sebelumnya pada Sabtu lalu, seperti dilaporkan Antara, ratusan biksu berkumpul di halaman Candi Mendut di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk melakukan pindapata. Umat Buddha berbaris di sekitar Candi Mendut sementara para biksu berjalan membawa wadah untuk menerima sumbangan dari umat.

Baca Juga: 6 Tempat Bakso di Samarinda Buka Setiap Hari, Cek Alamat dan Nomor Telepon

Salah satu umat Buddha yang berasal dari Cirebon, bernama Candra Wijaya (46), menjelaskan bahwa pindapata ini adalah bentuk persembahan kepada para biksu.

Ia mengatakan bahwa umat memberikan sumbangan berupa dana atau makanan kepada biksu sebagai tanda terima kasih karena mereka adalah guru bagi umat. Candra memberikan uang dalam pindapata ini karena lebih praktis.

Candra, yang baru pertama kali mengikuti prosesi Waisak di Candi Mendut dan Candi Borobudur, mengungkapkan bahwa perayaan Waisak di tempat tersebut sangat meriah. Ia membandingkannya dengan perayaan Waisak di vihara di Cirebon yang tidak sebesar ini, dengan jumlah biksu atau bantenya yang lebih sedikit.

"Di Cirebon, hanya ada sekitar 20 biksu, sedangkan di sini jumlahnya mencapai ratusan," ungkapnya.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-15 Bersama Penggemar di Seoul, SHINee Perkenalkan Lagu Baru The Feeling

Koordinator Dewan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), yaitu Biksu Tadisa Paramita Mahasthavira, menjelaskan bahwa pindapata adalah tradisi yang berasal dari Sang Buddha. Tradisi ini bertujuan untuk mengatasi sifat ego yang sombong, sehingga biksu hidup dengan menerima sumbangan makanan dari umat.

Biksu Tadisa menjelaskan bahwa melalui prosesi pindapata ini, para biksu atau bante melatih diri mereka sendiri, sementara umat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pahala dari sumbangan yang diberikan.

Pada Hari Tri Suci Waisak, umat Buddha merayakan tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha, yaitu kelahiran Sidharta Gautama, penerangan sempurna yang diperolehnya sebagai Sang Buddha, dan mangkatnya Sang Buddha Gautama.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x