Kepala BNPB Ungkap Perubahan Iklim Picu Kejadian Bencana: Terbukti Meningkatkan Frekuensi

- 5 Juni 2023, 09:55 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. Kepala BNPB menyebut bahwa perubahan iklim yang terjadi memicu semakin meningkatnya frekuensi kejadian bencana.
Ilustrasi perubahan iklim. Kepala BNPB menyebut bahwa perubahan iklim yang terjadi memicu semakin meningkatnya frekuensi kejadian bencana. /Medi2Go/Pixabay

Pertama, Bencana hidrometeorologi basah, akar permasalahan utama adalah urbanisasi yang memberikan tekanan pada lingkungan di hilir dan alih fungsi lahan baik secara sistematis maupun ilegal yang mengurangi kapasitas daya serap, baik karbon maupun air mulai dari hulu hingga hilir.

Sambungnya, ia mengemukakan urbanisasi juga dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dalam bentuk pembuangan asap kendaraan, pabrik, maupun lainnya, sehingga menjadikan kualitas udara tidak sehat.

Sementara itu, alih fungsi biasanya menyebabkan pengurangan vegetasi yang menyebabkan kemampuan alam dalam menyerap kemampuan alam dalam menyerap karbon melemah dan meningkatkan kerentanan banjir dan longsor karena air tidak terserap secara optimal.

Baca Juga: Berikan Senapan Serbu sebagai Cenderamata untuk Menteri Pertahanan Qatar, Prabowo: Buatan Pindad

Dampak perubahan iklim tidak hanya terjadi di wilayah hulu, peningkatan suhu global memicu trend kenaikan tinggi muka laut. Kejadian bencana banjir rob meningkat 46 persen dari 35 kali kejadian di tahun 2020, sedangkan di tahun 2022 menjadi 75 kali kejadian bencana banjir.

"Terjadi peningkatan frekuensi kejadian banjir dari laut (rob). Diperparah oleh kerusakan ekosistem pesisir," ujarnya.

Selain hidrometeorologi basah, bencana hidrometeorologi kering sudah mulai terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Bakso Terenak di Palangkaraya, Cek Alamat Lengkapnya

"Terjadi kenaikan frekuensi kejadian kebakaran hutan dari Minggu ke Minggu, sehingga beberapa daerah sudah menetapkan status siaga darurat," katanya.

Berdasarkan data yang dilansir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan luas lahan terdampak kebakaran hutan dan lahan, khususnya lahan gambut berbanding lurus dengan emisi karbon yang dilepaskan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x