Network
PR DEPOK - Pengamat sepak bola nasional mengatakan Erick Thohir menunjukkan cara elegan dalam membantu perjuangan Palestina, dengan menyumbangkan 10 persen hasil penjualan tiket FIFA Match day mendukung perjuangan Palestina.
Kebijakan tersebut diapresiasi oleh Sigit Nugroho.
Menurut keterangan tertulis di jakarta hari Selasa, ia menyampaikan keputusan PSSI menyumbangkan 10 persen hasil penjualan tiket untuk Palestina, direspon oleh masyarakat Indonesia dengan positif apalagi Palestina.
Ini bisa jadi ungkapan kepedulian sesama manusia terhadap bangsa Palestina yang sedang dijajah sejak lama.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Antara Ibadah Haji dan Umroh
Masyarakat Indonesia akan mendukung penuh dan menilai itu tindakan sangat tepat dan positif.
Sigit mengutarakan, sikap PSSI dalam mendukung perjuangan Palestina sejalan dengan Konstitusi negara, tetapi dikemas secara apik dengan cara menggalang dana aksi solidaritas melalui sepak bola. Sama persis dengan apa yang dilakukan Irlandia dalam membantu Palestina.
"Indonesia dan Irlandia saat baru merdeka, pernah dibantu Palestina secara finansial. Mayoritas orang Irlandia padahal beragama katolik. Artinya, solidaritas mulia ini lintas agama," tegasnya.
Baca Juga: Usai Dakwaan JPU, Majelis Hakim Kabulkan Sel Terdakwa Shane Lukas dan Mario Dandy Terpisah
Diucapkan Sigit, keberpihakan PSSI kepada Palestina bisa diartikan sebagai aksi kemanusiaan dari insan sepakbola Indonesia. Sehingga, tidak ada tendensi politik yang melatarbelakangi bantuan tersebut.
"Bahwasanya PSSI peduli terhadap kekurangan sandang dan pangan di Palestina, sebagimana PBB dan WHO kerap memiliki kepedulian yang sama," ucapnya.
Dia meyakini PSSI melalui Erick Thohir mampu membangun narasi positif, sebagai bagian dalam diplomasi politik dan sepakbola.
Baca Juga: 6 Tempat Bakso Paling Enak dan Ramai Dikunjungi di Padang, Lengkap dengan Alamatnya
Senada dengan Sigit, Bayu Aji mengatakan dalam satu kru, sumbangan 10 persen penjualan tiket laga FIFA Matchday harus dimaknai sebagai sumbangsih kemanusiaan, karena kemanusiaan diatas segalanya dalam kaitannya sepakbola.
Ia menjelaskan kembali, sepakbola memang sarat dengan nilai, baik nilai olahraga sportifitas, nilai bisnis ekonomi, lifestyle sampai dengan politik kebangsaan.
Buat Bayu Aji, sepakbola tak semata-mata soal olahraga, tetapi juga sebagai satu alat persatuan, menyampaikan, berbagai gagasan dan sikap, termasuk keberpihakan pada nilai-nilai yang sedang ditunjukkan oleh Erick Thohir dan PSSI.
Ia menegaskan keberpihakan kemanusiaan dan kedaulatan untuk Palestina menunjukkan bahwa sepakbola merupakan salah satu alat untuk menyampaikan berbagai macam gagasan dan sikap.***
