"Masa riak-riak yang membahayakan bangsa saya disuruh diam. Enggak lah," ujar dia.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari KBBI, riak-riak itu merupakan gerakan mengombak di permukaan air, atau bisa diartikan sebagai gelagat dan gerak-gerik.
Baca Juga: Wajib Dicoba! 5 Pempek Enak di Bekasi, Lengkap dengan Alamat
Kata 'cawe-cawe' yang diucapkan Jokowi ini sempat menuai kontroversi. Banyak publik yang mendukung bahkan mengkritik sikap Presiden tersebut.
Seperti halnya Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul yang memberikan pembelaan kepada Presiden Jokowi.
Menurutnya, cawe-cawe Jokowi bukan ditujukan untuk penjegalan salah satu capres.
"Cawe cawe untuk menjegal salah satu Calon Presiden? itu tidak ada dalam Kamus Pak Joko Widodo, Presiden RI yang sangat dicintai rakyatnya. Kadrun pe’ak gugur sendiri, karena hobinya berbohong. Rakyat Indonesia cerdas semuanya," kata dia dari Twitter @ruhutsitompul.
"Cawe-cawe Presiden Jokowi yang menegaskan tidak akan netral semakin membahayakan keadilan dalam Pilpres 2024," kata dia melanjutkan.
Kemudian ada Pengamat politik Ujang Komarudin yang menilai cawe-cawe Presiden Jokowi itu bukan untuk kepentingan bangsa dan negara, melainkan untuk kepentingannya sendiri.