Sebut Pertemuan Puan dan AHY Cuma Gimmick, Pengamat: Hanya Angin Segar dari PDIP untuk Demokrat

- 13 Juni 2023, 06:36 WIB
Ujang Komarudin tanggapi soal pertemuan Puan dan AHY.
Ujang Komarudin tanggapi soal pertemuan Puan dan AHY. /Instagram/@ujangkomarudin

PR DEPOK - Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal ini pun menjadi perbincangan hangat publik.

Apalagi, usai ramainya pernyataan Puan terkait AHY yang masuk dalam radar pendamping calon presiden (capres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai hal tersebut hanya permainan politik saja. Parpol yang dikepalai Megawati Soekarnoputri ini tak sungguh-sungguh akan memberikan jabatan cawapres untuk AHY.

Baca Juga: Bansos BPNT Rp2,4 Juta Juni 2023 Kapan Cair? Ini Jadwal Pencairan dan Cara Lihat Penerima di cekbansos.kemenso

"Kalau saya si melihat gimmick dan permainan politik gitu, karena bagaimanapun kan nggak mungkinlah PDIP itu ngasih jatah cawapres kepada AHY yang notabenenya adalah oposisi gitu," kata Ujang kepada PikiranRakyat-Depok.com pada Selasa, 13 Juni 2023.

Menurutnya, jika PDIP memberi jatah cawapres untuk AHY, maka bisa saja Partai Demokrat yang akan kembali berkuasa.

"Kalau menang, ya bisa berbalik arah. Demokrat bisa berkuasa lagi, PDIP bisa di bawah. Misal AHY jadi cawapres dan menang. Apalagi, Mbak Puan bukan presidennya, presiden Ganjar lagi, bukan dari trah (keturunan) Soekarno gitu," kata dia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Soto di Sekitar Jakarta Fair, Simak Alamatnya

Selain itu, pertemuan Puan dan AHY dilakukan di tengah memanasnya Demokrat dan NasDem. Di mana Demokrat menginginkan Anies Baswedan cepat untuk mengumumkan cawapresnya.

Permintaan Demokrat ini membuat NasDem menilai partai tersebut menginginkan AHY menjadi pendamping Anies.

"Jadi Saya melihat itu soal permainan politik saja, gimmick politik saja, dan hanya ansor (angin soerga) dari PDIP untuk Demokrat. Karena PDIP memahami kebatinan Demokrat di Koalisi Perubahan yang galau gitu, karena AHY tidak kunjung dijadikan sebagai cawapresnya Anies," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan Capricorn, Aquarius, dan Pisces, 12–18 Juni 2023: Menghasilkan Banyak Uang

"Karena gamang, galau, (jadi) PDIP masuk menggoyang-goyang gitu ya, mengganggu, istilahnya memecah belah halus Demokrat agar bisa bergabung dengan PDIP," ujarnya melanjutkan.

Padahal, kata dia, jika Demokrat bergabung dengan PDIP pun, tidak akan menjadikan AHY sebagai cawapres Ganjar.

"Jadi itu sebagian dari permainan dan strategi politik saja. Seolah-olah akrab tapi di belakang baku tikam, kan seperti itu. Di depan bicara A di belakang bicara B. Berbicara di depan berbeda dengan yang dibelakang," tuturnya.

Baca Juga: 5 Warung Iga Bakar Ternikmat di Jogja, Kuy Cobain!

"Jadi saya melihatnya dalam konteks itu ya, tidak ada ancaman juga bagi Koalisi Perubahan. yang ancaman bagi koalisi perubahan adalah ketika AHY misalkan tidak jadi cawapres lalu di situlah mungkin akan terjadi dinamika pergeseran-pergeseran dan kekecewaan," katanya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah