Aplikasi Sadarka Jabar merupakan layanan yang mengintegrasikan pendataan penduduk berbasis keluarga melalui peran kader PKK, kelompok dasawisma, atau pendataan secara mandiri oleh keluarga melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Sapawarga.
Dengan akses yang dapat dilakukan melalui telepon pintar, Sadarka Jabar memberikan kemudahan untuk diakses kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: 15 Link Twibbon 17 Agustus 2023 Gratis, Meriahkan HUT RI ke 78 dengan Beragam Bingkai Foto Keren
Gubernur Ridwan Kamil menekankan pentingnya akurasi data dalam kesuksesan program-program, terutama yang terkait dengan pemberdayaan keluarga, kesehatan, dan kesejahteraan.
Dijelaskannya pula, kalau data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik, data yang buruk akan menghasilkan keputusan yang buruk, dan tanpa data, tidak akan ada keputusan yang diambil. Oleh karena itu, dibutuhkan data terbaik; dengan data yang akurat, program-program dapat mencapai sasaran dengan tepat.
"Ini penting, good data good decision, bad data bad decision, no data no decision. Maka dibutuhkan data terbaik karena kalau datanya benar, maka program akan tepat sasaran," katanya.
Dalam upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga, kader PKK di Jawa Barat sering mengalami kesulitan karena keterbatasan data yang tidak selalu menggambarkan kondisi terkini dari warga.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sate di Kebumen yang Terenak dan Ramai Pengunjung, Ini Alamatnya
Beliau juga menjelaskan bahwa aplikasi Sadarka Jabar hadir untuk mengatasi perbedaan data penduduk yang diperoleh dari berbagai sumber. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2022 sebanyak 49,4 juta jiwa, sementara data di website Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencantumkan 49,5 juta jiwa, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat sebanyak 43,7 juta jiwa.
"Kondisi demikian menjadi kendala bagi PKK untuk mendampingi masyarakat," tutur dia.