Presiden Jokowi Usulkan Sistem Hybrid Working Imbas Polusi Udara Jabodetabek Memburuk

- 14 Agustus 2023, 14:24 WIB
Presiden Jokowi mengusulkan kantor menerapkan sistem hybrid working imbas polusi udara Jabodetabek memburuk.*
Presiden Jokowi mengusulkan kantor menerapkan sistem hybrid working imbas polusi udara Jabodetabek memburuk.* /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym./ANTARA FOTO

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akui kualitas udara di Jabodetabek memburuk. Sebagaimana diketahui, beberapa wilayah di Indonesia mengalami polusi udara sepekan terakhir.

 

Demi mengurangi polusi udara membandel di Jabodetabek, Presiden Jokowi mengusulkan kantor menerapkan sistem kombinasi kerja dari kantor dan rumah yang dijuluki sebagai hybrid working. Hal tersebut diungkapkannya saat rapat soal pencemaran udara di Istana Merdeka, pada Senin, 14 Agustus 2023.

Rapat terbatas soal polusi udara di Jabodetabek, menurut Presiden Jokowi, kesepakatan kantor perlu menerapkan sistem kerja hybrid working belum diketahui hasil akhirnya.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home mungkin. Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," ujar Presiden Jokowi, dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Wow, Mantap! 7 Tempat Kuliner Bakso Hits di Jakarta Pusat yang Wajib Dicoba

Dikatakan Presiden Jokowi, salah satu penyebab polusi udara membandel di Jabodetabek gegera Indonesia memasuki musim kemarau.

Selain kemarau panjang, terdapat penyebab lainnya yaitu penggunaan sumber energi yang berasal dari batu bara, pembuangan emisi, dan penggunaan transportasi memperburuk kualiatas udara di Jabodetabek.

 

"Kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," jelasnya.

Buntut polusi udara yang merajalela, Presiden Jokowi telah menugaskan kementerian maupun lembaga pemerintah non kementerian turun tangan membuat kebjijakan mengurangi pencemaran udara.

Baca Juga: Sudah Aktivasi Rekening PIP Kemdikbud 2023 Namun Saldo Masih Rp0? Cek di Sini Penjelasannya

Kementerian dan lembaga pemerintah non kementerian melakukan intervensi dengan cara rekayasa cuaca dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi di Jabodetabek.

Rekayasa cuaca yang dilakukan pihak terkait dengan memancing hujan di area Jabodetabek. Juga, Presiden Jokowi mengimbau adanya tambahan ruang terbuka hijau.

 

Selain menerapkan jangka pendek seperti penjelasan di atas, Jokowi beserta jajaran lainnya memiliki rencana jangka menengah demi mengendalikan polusi udara.

Adapun jangka menengahnya seperti menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasil fosil. Nantinya, masyarakat bisa menggunakan transportasi umum.

Baca Juga: Punya Steam Deck? Ini Cara Bermain Game PS5 di Steam Deck

Lebih lanjut, Presiden Jokowi turut mengungkapkan jangka panjang yang akan dilakukan pemerintah yakni dengan perkuat aksi mitigasi terhadap perubahan iklim.

Diungkapkan Presiden Jokowi, Pemerintah bisa memgedukasi banyak orang tentang dampak polusi udara dan cara penangannya.

 

"Harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek dan mengedukasi publik yang seluas-luasnya," tutupnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah