Network
Dalam kapasitasnya sebagai seorang yang terlibat dalam dunia transportasi, Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya pengembangan sarana angkutan massa seperti LRT dan Moda Raya Terpadu (MRT) sebelumnya.
Ini bukan sekadar perjalanan, melainkan pijakan kokoh bagi upaya pemerintah dalam menawarkan cara cepat, ramah, dan terjangkau untuk mobilitas masyarakat.
Keuntungan lain dari penggunaan sarana angkutan massa adalah kontribusinya dalam mengurangi emisi dari kendaraan pribadi. Semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi publik, semakin besar pula dampak positifnya terhadap lingkungan.
Dikatakan, Budi Karya Sumadi dengan penuh semangat bahwa keberhasilan ini menjadi teladan, menunjukkan bahwa hal serupa bisa diadopsi oleh kota-kota lain.
Dan lebih daripada itu, ini adalah awal dari budaya baru di mana waktu dihargai dan kesucian lingkungan dijaga (karena) larangan makan dan minum di dalam LRT. Budaya ini, dengan izin Allah, akan menular kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Ini bisa menjadi contoh bahwa ini bisa dilakukan di kota-kota yang lain. Dan satu yang penting adalah ini budaya baru di mana kita menghargai waktu, lalu kita bersih (karena) tidak boleh makan dan minum (selama perjalanan LRT). Jadi ini budaya baru yang insya Allah bisa ditularkan kepada masyarakat,” kata Budi.
Baca Juga: 10 Pilihan Sate di Serang, Banten yang Mantap Joss Beserta Alamatnya
Untuk mendorong penggunaan transportasi publik secara luas, Budi menjelaskan bahwa pemerintah akan terus membangun infrastruktur transportasi yang menghubungkan titik-titik penting dari berbagai arah. Konsep ini merangkul konektivitas, mengaitkan timur dan barat, utara dan selatan.
Dijelaskan juga dengan antusias olehnya, kalau dirinya telah meyakini penggunaan MRT dan LRT harus menjadi gerakan besar. Dengan terhubungnya titik-titik timur-barat-utara-selatan, masyarakat dapat dengan lancar beralih dari MRT atau LRT ke bus, sebagai contoh. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi atau sepeda motor.
