Network
PR DEPOK - Mantan Kepala Satuan Tugas atau Kasatgas penanganan Covid-19, Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo, saat ini dalam keadaan koma setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Siloam, Jakarta pada tanggal 20 Juli 2023. Beliau adalah lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1988 dan memiliki sejarah karier militer yang gemilang.
Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada tanggal 20 Juli 1963. Karier militernya mencakup posisi penting seperti Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dari tahun 2014 hingga 2016, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi dari tahun 2016 hingga 2018, dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro dari tahun 2018 hingga 2020.
Pada tahun 2020, Doni Monardo dipercaya sebagai Kepala BNPB dan memimpin koordinasi penanganan Covid-19. Ia terkenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan kedisiplinan dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Monggo Dicoba! 6 Opsi Bakso Termaknyus di Bawen Semarang, Berikut Alamat dan Jam Buka
Namun, Doni Monardo memiliki riwayat penyakit hipertensi dan telah menjalani operasi jantung pada tahun 2019 sebelum insiden ini terjadi. Operasi terbaru yang dilakukannya adalah pemasangan ring jantung pada Rabu, 20 Juli 2023, di Rumah Sakit Siloam, Jakarta. Meskipun operasi berlangsung dengan lancar, ia mengalami koma pasca operasi.
Masyarakat Indonesia menyambut kabar ini dengan duka yang mendalam. Banyak yang mengirimkan doa-doa kesembuhan untuk Doni Monardo melalui media sosial dan juga di rumah sakit tempat ia dirawat. Termasuk di antaranya adalah doa dari Presiden Joko Widodo, yang berharap agar Doni Monardo segera pulih dan dapat kembali aktif seperti biasa.
Doni Monardo, tokoh kunci dalam sejarah militer Indonesia, saat ini menjadi perhatian publik. Berikut adalah perkembangan terkini terkait Doni Monardo:
Baca Juga: Scorpio hingga Pisces, Ini 4 Zodiak yang Percaya Cinta Bisa Sembuhkan Luka di Masa Lalu
Latar Belakang dan Pengabdian Militer Doni Monardo lahir pada tanggal 10 Mei 1963 di Cimahi, Jawa Barat, dengan darah Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad, dan ibunya Roeslina. Setelah menamatkan SMA Negeri 1 Padang, Doni masuk Akademi Militer dan bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari 1986 hingga 1998. Selama tugasnya, ia ditugaskan di berbagai daerah termasuk Timor Timur, Aceh, dan Bali.
