PR DEPOK - Temuan penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia bertambah menjadi 14 kasus per 26 Oktober 2023, meningkat 7 kasus dari laporan pada tanggal 22 Oktober 2023.
Penambahan kasus cacar monyet di Indonesia tersebut dilaporkan terjadi di wilayah DKI Jakarta.
Ditengah pertambahan kasus cacar monyet, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan akan gejala dan cara penularan monkeypox.
Baca Juga: 5 Kedai Mie Ayam Paling Mantul di Probolinggo, Ini Lokasi dan Jam Bukanya, Yuk Cobain
Dengan mengetahui gejala dan cara penularan monkeypox atau cacar monyet, kita bisa mencegah penyebarluasan penyakit tersebut.
Melansir laman Claveland Clinic monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus.
Penyakit menular tersebut menyebabkan ruam dan gejala mirip flu. Seperti virus penyebab cacar yang lebih terkenal, virus penyebab monkeypox termasuk dalam genus Orthopoxvirus.
Cara penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak dekat dengan seseorang atau hewan yang terinfeksi virus penyebab monkeypox.
Baca Juga: Petualangan Kuliner di Palu, Temukan 5 Surga Mie Ayam Paling Nikmat!
Penularan dari orang ke orang (penularan) terjadi ketika Anda melakukan kontak dengan luka, koreng, tetesan pernapasan, atau cairan mulut dari orang yang terinfeksi, biasanya melalui situasi dekat dan intim seperti berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks.
Sampai saat ini para ahli tidak yakin apakah virus cacar monyet ditularkan melalui air mani atau cairan vagina, tapi penelitian tentang hal ini masih terus berlangsung.
Sementara itu untuk penularan dari hewan ke orang terjadi melalui kulit yang rusak, seperti gigitan atau cakaran, atau melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi cacar (luka) dari hewan terinfeksi.
Anda juga bisa tertular monkeypox melalui kontak dengan bahan yang baru saja terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur, dan linen lain yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.
Gejala monkeypox biasanya muncul beberapa hari setelah penderitaannya terpapar.
Gejala monkeypox antara lain:
Demam.
Ruam.
Pembengkakan kelenjar getah bening .
Panas dingin.
Sakit kepala.
Nyeri otot.
Kelelahan.
Ruam dimulai sebagai benjolan datar dan merah, yang bisa terasa nyeri. Benjolan itu berubah menjadi lepuh yang berisi nanah.
Akhirnya, lepuhan itu mengeras dan rontok. Seluruh proses tersebut bisa memakan waktu dua hingga empat minggu.
Anda bisa mendapatkan luka di mulut, wajah, tangan, kaki, penis, vagina atau anus. Tidak semua orang dengan monkeypox mengalami semua gejala tersebut.
Beberapa penderita cacar monyet mungkin hanya mengalami gejala meliputi:
- Hanya timbul ruam (tidak ada gejala lain), atau gejala lain yang berkembang kemudian.
- Gejalanya mirip flu, lalu timbul ruam. Beberapa orang tidak mengalami ruam sama sekali.
- Ruam bisa meluas, namun beberapa orang hanya memiliki sedikit benjolan atau lepuh.
Baca Juga: 8 Tips Menjaga Kesehatan Anak di Tengah Aktivitas saat Cuaca Panas Melanda
Seseorang yang mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan diri menderita monkeypox atau tidak.
Perlu dipahami juga bahwa seseorang penderita yang tidak menunjukkan gejala monkeypox tetap bisa menularkan penyakit cacar monyet ke orang lain.
Demikian penjelasan terkait gejala dan cara penularan monkeypox. Mari tingkatkan kewaspadaan akan penyakit tersebut untuk mencegah meningkatnya kasus cacar monyet.***