Pegang Teguh Nilai Humanisme, Jakob Oetama Bertekad untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Indonesia

- 9 September 2020, 18:32 WIB
Tokoh pers senior Indonesia Jakob Oetama meninggal di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta pada Rabu 9 September 2020.*
Tokoh pers senior Indonesia Jakob Oetama meninggal di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta pada Rabu 9 September 2020.* /Antara./

PR DEPOK – Jakob Oetama dikenal sebagai pendiri Kompas Gramedia yang selalu menekankan pentingnya nilai-nilai humanisme dalam setiap hubungan manusia.

Hal ini diungkap oleh mantan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Trias Kuncahyo saat menjelaskan sosok Jakob Oetama semasa hidup.

“Jadi tidak persoalan dari mana asalnya, agamanya apa, tapi jadi satu Indonesia. Itu yang selalu ditekankan Pak Jakob pada hubungan antar manusia yang paling penting. Humanisme,” tutur Trias seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Pers Kompas Gramedia hari ini telah memberikan keterangan terkait wafatnya Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama pada Rabu 9 September 2020.

Mendiang Jakob Oetama tutup usia pada pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, di usianya yang ke-88 tahun.

Baca Juga: Digelar Besok, Jusuf Kalla Pimpin Prosesi Upacara Pemakaman Jakob Oetama di TMP Kalibata

Seperti diketahui, Jakob Oetama adalah jurnalis senior dan tokoh pers Indonesia. Ia sempat menjadi guru SMP selama empat tahun sebelum akhirnya memulai karir di dunia pers.

Kepekaan pendiri majalah Intisari tersebut terhadap masalah manusia dan kemanusiaan menjadi spiritualitas harian Kompas yang pertama kali terbit di tahun 1965.

Meskipun Kompas Gramedia telah berkembang menjadi bisnis multi-industri, Jakob Oetama tidak pernah melupakan jati dirinya sebagai seorang wartawan. Menurutnya, wartawan adalah profesi, tetapi menjadi pengusaha adalah keberuntungan.

Orang-orang di sekitar Jakob Oetama mengenalnya sebagai sosok yang selalu mengutamakan kejujuran, integritas, rasa syukur, dan humanisme.

Para karyawan yang bekerja di bawah pimpinannyapun mengungkapkan bahwa Jakob Oetama merupakan sosok yang “nguwongke” atau memanusiakan dan tidak pernah menonjolkan status atau kedudukannya.

Baca Juga: Gagal Penuhi Kualifikasi Bacalon Kepala Daerah, Langkah 7 Selebriti Harus Terhenti di Pilkada 2020

Dalam keterangan yang diberikan Trias saat diwawancarai melalui saluran telepon, Jakob Oetama digambarkan sebagai seorang yang berpegang teguh pada nilai humanisme transendental.

Nilai ini yang kemudian Jakob Oetama jadikan sebagai fondasi Kompas Gramedia.

Satu tujuan utama Jakob Oetama saat mendirikan Kompas Gramedia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Sementara itu, senada dengan Trias, Corporate Communication Director Kompas Gramedia, Rusdi Amral, juga mengungkap bahwa Jakob Oetama adalah legenda jurnalis.

Rusdi menganggap bahwa Jakob Oetama tidak hanya meninggalkan nama baik, tetapi juga kebanggaan yang selalu memberikan nilai-nilai kehidupan bagi Kompas Gramedia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x