Kembangkan Aplikasi Ini, UI Berdayakan Lansia di Depok

- 9 November 2023, 06:08 WIB
FIA UI kembangkan aplikasi untuk lansia.
FIA UI kembangkan aplikasi untuk lansia. /Pexels/

PR DEPOK - Sampai dengan saat ini, angka pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) hampir di setiap negara mengalami kenaikan yang drastis. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, diproyeksikan pada 2045, penduduk lansia di Indonesia akan mencapai hampir satu perlima dari total penduduk.

Dalam menghadapi hal tersebut, dibutuhkan perencanaan dan program yang didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang memadai. Hal ini bertujuan, agar program yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan mampu meningkatkan kualitas hidup lansia yang berdampak pada pembangunan.

Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) merespons tantangan ini dengan menyelenggarakan program pengabdian masyarakat (pengmas) melalui peningkatan kapasitas kader Puskesmas dalam pemetaan lansia di Kota Depok.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bakso Terenak di Magelang dengan Harga Murah, Dijamin Maknyus!

Menurut BPS Kota Depok, populasi penduduk berusia 60 tahun ke atas pada 2020 berjumlah 170.648, kemudian meningkat menjadi 185.705 orang pada 2022. Namun, data kondisi kesehatan lansia masih belum memadai karena kurangnya jumlah petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) yang mampu melayani dan memonitor kondisi lansia di wilayahnya.

FIA UI mengembangkan inovasi aplikasi Lantera (lansia sejahtera) untuk mendukung program ini. Drs Kusnar Budi, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FIA UI, menjelaskan bahwa aplikasi Lantera merupakan alat deteksi dini kesehatan lansia yang memaksimalkan peran kader posyandu sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap kesehatan lansia.

Program ini difokuskan pada Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, karena jumlah tenaga kesehatan yang ada tidak mencukupi untuk melayani populasi lansia yang besar di wilayah tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu Crush oleh ZEROBASEONE dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Data dari Puskesmas Sukamaju Baru menunjukkan bahwa terdapat sekitar 2.500 hingga 3.000 lansia yang tersebar di 15 Rukun Warga (RW), namun hanya terdapat 26 staf di puskesmas yang dapat memberikan pelayanan setiap hari.

Dalam rangka mendukung program ini, dilakukan pelatihan operator klinik kesehatan berjalan (OKKB) dan pelatihan penggunaan sistem informasi monitoring lansia. Pelatihan OKKB membekali kader puskesmas dengan pengetahuan dan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik untuk melayani kelompok lansia.

Materi pelatihan mencakup tujuan komunikasi, persiapan berkomunikasi, manfaat komunikasi, hingga kunci komunikasi yang efektif. Selain itu, para kader juga mendapatkan pelatihan skrining kesehatan untuk dapat menggunakan alat-alat kesehatan dengan baik.

Baca Juga: 7 Bakso Terenak di Sukabumi, Simak Daftar Kedai yang Direkomendasikan Selengkapnya!

Pada hari berikutnya, pelatihan difokuskan pada penggunaan aplikasi Lantera. Nisa Ismundari Wildan, A.Md. AKP, memimpin pelatihan ini dengan tujuan memastikan bahwa Sistem Informasi Monitoring Kesehatan Lansia ini dapat membantu para lansia agar kesehatan mereka dapat terus dipantau oleh puskesmas, sehingga masalah kesehatan tidak berlanjut menjadi lebih serius dan memerlukan biaya yang besar.

Wahyu Nofiantoro, SSos, MSi., salah satu pengembang Lantera, menekankan bahwa aplikasi ini didesain untuk menciptakan interaksi yang lebih rutin antara lansia dan kader puskesmas, sehingga para lansia tidak merasa kesepian.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah