Sri Mulyani Jelaskan Kondisi Ekonomi Indonesia di Tengah Situasi Global Terkini!

- 28 November 2023, 08:58 WIB
Sri Mulyani Indrawati membahas tentang meningkatnya ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.*
Sri Mulyani Indrawati membahas tentang meningkatnya ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.* /Instagram @smindrawati

PR DEPOK - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membahas tentang meningkatnya ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Menkeu Sri Mulyani juga mengajak warganet untuk melihat semua perihal perekonomian Indonesia tersebut melalui kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia yang sudah tercatat hingga akhir september 2023.

“Mari lihat segalanya lebih dekat lewat kinerja #APBNKiTa hingga akhir September 2023 yang masih terjaga cukup baik di tengah eskalasi risiko global..!,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam postingan tersebut.

Berdasarkan keterangannya, diketahui pendapatan negara sebesar Rp2.035,6 triliun (82,6% target), naik 3,1% year-on-year. Yang digunakan belanja Negara sejumlah Rp1.967,9 triliun (64,3% pagu) naik 2,8% yoy.

Baca Juga: Mantep Enake! 6 Kedai Bakmi di Blora Jawa Tengah yang Paling Enak dan Banyak Dicari, Cek di Sini Alamatnya

Sehingga, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan bahwa ada surplus APBN senilai Rp67,7 triliun (0,32% PDB).

Faktor prospek ekonomi global

Sri Mulyani menjelaskan bahwa prospek ekonomi global pada saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang terjadi di negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Salah satunya adalah volatilitas pasar keuangan Amerika yang sangat tidak dapat diprediksi. Ini cukup berpengaruh terhadap menguat atau melemahnya rupiah.

Baca Juga: Paling Nikmat! Intip 5 Tempat Makan Sate Rekomendasi di Jakarta yang Mantap Betul

Selanjutnya, melemahnya ekonomi Republik Rakyat Tiongkok yang berdampak pada pertumbuhan ekspor banyak negara, termasuk Indonesia.

Terakhir, kawasan Eropa yang masih mengalami inflasi serta suku bunga tinggi akibat dampak perang dan terancam resesi. Terjadinya konflik juga menyebabkan fluktuasi harga komoditas energi seperti minyak dan gas dengan cepat.

Risiko-risiko ini menyebabkan perlambatan ekonomi global dan berdampak pada nilai tukar, tingkat inflasi, serta pertumbuhan ekonomi nasional. Lalu, dengan situasi ekonomi global yang demikian, bagaimana kondisi ekonomi Indonesia?

Kondisi ekonomi Indonesia

Baca Juga: Top Up LinkAja Lebih Mudah dengan Metode Internet Banking dari Bank Mandiri, Begini Caranya!

Hingga akhir September 2023, keadaan perekonomian Indonesia menurut Sri Mulyani masih tetap solid. Keadaan ini memberikan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan tetap berada di sekitar 5% (year on year).

Dengan APBN yang masih memiliki surplus sampai bulan September 2023, Menteri Keuangan memproyeksi defisit diperkirakan dapat dipertahankan pada angka 2,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau bahkan dapat lebih rendah.

Menteri Keuangan tersebut juga menjelaskan bahwa APBN akan terus menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan global yang semakin kompleks, termasuk dampak perubahan iklim seperti El Nino yang mengancam pasokan beras di beberapa negara dunia, termasuk Indonesia.

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah berkomitmen untuk menyusun paket kebijakan guna melindungi daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah