Soal Pengungsi Rohingya, Mahfud MD akan Bahas dengan UNHCR

- 5 Desember 2023, 14:37 WIB
Sejumlah warga etnis Rohingya di Aceh.
Sejumlah warga etnis Rohingya di Aceh. /Antara/Rahmad/

PR DEPOK – Pada awal bulan Desember warga Rohingya dari Myanmar menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia. Dalam seminggu ini warga Rohingya yang telah mengungsi ke Indonesia sebanyak seribu orang.

Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md. Menyebutkan bahwa Indonesia tetap membantu para warga Rohingya yang mengungsi walaupun Indonesia tidak menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang Pengungsi.

"Problem negara kita itu, banyak pengungsi dari Rohingya itu diurus oleh UNHCR, komisi PBB untuk penanganan pengungsi," kata Mahfud, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News.

"Indonesia itu sebenarnya tidak ikut menandatangani konvensi PBB tentang para pengungsi itu. Namun, demi kemanusiaan, Indonesia itu menolong terus," jelasnya.

Baca Juga: 5 Tempat Soto Betawi Terpopuler dan Termantap di Jakarta, Rasanya Gurih dan Legit

Demi mengatasi permasalahan pengungsi Rohingya ini Mahfud Md akan mengadakan rapat koordinasi berasma dengan pemangku kepentingan lainnya, mencarikan solusi agar warga Rohingya bisa kembali ke negara asalnya melalui PBB.

Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud Md untuk menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya yang terus menerus masuk ke wilayah Indonesia.

Nantinya melibatkan juga pemerintah daerah dan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

UNHCR menyebutkan bahwa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk menyelamatkan diri bukan untuk mengeksploitasi Indonesia atau keramahan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Mudik Gratis Natal dan Tahun Baru 2023/2024: Waktu Keberangkatan, Rute Tujuan dan Cara Daftar Secara Online

UNHCR juga mengatakan bahwa pengungsi Rohingya ini adalah orang-orang yang tangguh, bila dikerjakan akan berkontribusi besar kepada masyarakat.

Diketahui jika kedatangan warga Rohingya dari Rohingya ini karena telah teraniaya dan diusir dari Myanmar dan menyelamatkan diri ke negara mayoritas muslim seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia. Mereka datang biasanya pada bulan April dan November karena kondisi laut tenang.

Sudah bertahun-tahun warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas agama Buddha. Rohingya dianggap oleh Myanmar sebagai penyusup asing dari Asia Selatan dan ditolak kewarganegaraan dan menjadi sasaran kekerasan.

Hampir satu juta warga Rohingya tinggal di kamp pengungsi yang berlokasi di distrik perbatasan Bangladesh, Cox's Bazar, sebagian besar mereka yang melarikan diri dari aksi kekerasan yang dipimpin militer di Myanmar dimulai pada tahun 2017.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah