Cukup Membawa Sampah Plastik, Siswa di Bogor Sudah Bisa Nikmati Wifi Gratis Setiap Kali Gelar PJJ

- 17 September 2020, 14:25 WIB
Ilustrasi siswa yang menggelar PJJ menggunakan wifi gratis.
Ilustrasi siswa yang menggelar PJJ menggunakan wifi gratis. /Portal Surabaya /

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 telah memaksa sekolah-sekolah di Indonesia ditutup dan meniadakan pembelajaran tatap muka.

Kebijakan tersebut sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

Namun faktanya, tidak semua keluarga di Indonesia memiliki akses internet atau bahkan perangkat seperti ponsel untuk dapat mengikuti PJJ.

Berawal dari kondisi ini, Iing Solihin menggagas pembuatan “Mobile Wifi” untuk menyediakan wifi gratis bagi para pelajar yang harus melaksanakan PJJ, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Meski Kaya Manfaat, Essential Oil Disebut Bisa Picu Penyakit Asma? Simak Penjelasan Berikut

Mobile Wifi yang berlokasi di Bogor tersebut tidak memungut biaya kepada para siswa, tetapi mereka yang ingin menggunakan wifi di sana harus membawa sampah plastik.

Seperti yang dilakukan oleh Dimas Anwar Putra, siswa berusia 15 tahun yang harus mengumpulkan sampah plastik dengan imbalan akses wifi gratis.

Ia dan satu orang temannya mengaku tidak memiliki akses wifi di rumahnya sehingga mau tidak mau mengumpulkan sampah seberat 1 kilogram untuk ditukar dengan akses wifi.

Dengan 1 kilogram sampah ini kedua siswa ini dapat melaksanakan pembelajaran online dengan durasi tiga jam selama tiga kali seminggu.

Baca Juga: PT KAI Daop 3 Cirebon Rilis Catatan Kasus Kecelakaan, Manajemen Imbau Pengguna Jalan untuk Disiplin

“Kalau kita mengumpulkan sampah itu seperti amal buat saya, selain itu kita juga dapat data internet gratis,” ujar Dimas.

Mobile Wifi yang disebut juga sebagai Stasiun Wifi adalah program yang dibuat oleh Iing Solihin.

Ia menjual sampah yang dikumpulkan oleh para siswa untuk membeli data seharga Rp 340.000 setiap bulan.

Namun, Iing mengaku kerap kebingungan ketika kuota yang dibeli sudah habis dalam waktu kurang dari sebulan.

“Masalahnya adalah saat data internet habis sebelum akhir bulan, dan mereka tidak bisa belajar lagi,” tutur Iing.

Seperti diketahui, jutaan siswa di Indonesia terpaksa melakukan pembelajaran di rumah sejak sekolah-sekolah ditutup mulai bulan Maret lalu.

Baca Juga: Mitra, Robot di RS India Bantu Komunikasi Pasien Covid-19 dengan Keluarga Saat Jalani Isolasi

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga yang kurang mampu dan berada di daerah terpencil.

Menimbang kondisi ini, Iing beserta relawan lain memutuskan untuk menyediakan layanan wifi lewat mobil yang berkeliling setiap minggu ke desa-desa terpencil di dekat Bogor.

Selain menyediakan layanan wifi gratis, para relawan ini juga menyediakan laptop dan ponsel untuk digunakan oleh para siswa.

“Masalah belajar online itu, saya jarang menggunakan hp, saya berbagi hp dengan orang tua saya,” ujar salah seorang siswa, Dafa Mahesa Sudirman, yang berkesempatan melakukan PJJ dengan mengakses wifi gratis ini.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x