Direktur Komunikasi JRC itu juga mengatakan bahwa jika Ganjar dan PDIP tidak segera mengubah strategi dan perspektifnya, maka para pemilih dari kalangan nasionalis akan beralih memilih Pasangan Prabowo-Gibran.
“Sebagian besar pemilih dari segmen Nasionalis cenderung memilih pasangan Prabowo-Gibran, terbukti dari tingginya elektabilitas yang mencapai 50,3 persen, jauh diatas Ganjar-Mahfud,” tambahnya.
Menurutnya, Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan elektabilitas sebanyak 18,4 persen responden. Dari hasil survei yang didapat dari kalangan nasionalis, para pemilih lebih memilih melabuhkan pilihannya kepada Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Pasangan Calon Presiden Nomor urut 2 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran meninggalkan Coattail effect (efek ekor jas) bagi Gerindra sehingga berpeluang menggeser PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2024,” ucapnya.
Baca Juga: Konflik Israel-Gaza: Tantangan Diplomasi dan Dampak Kemanusiaan
Survei yang dilakukan secara tatap muka kepada 1.200 responden yang mewakili seluruh Provinsi di Indonesia itu dilakukan pada tanggal 26-31 Desember 2023. Adapun metode survei yang dipakai yaitu multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan pada angka 95 persen.***