Ganjar-Mahfud Berpeluang Dikalahkan Prabowo-Gibran, Dominasi PDIP Diprediksi Berakhir

- 10 Januari 2024, 14:07 WIB
Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD disebut menurun dibandingkan Prabowo-Gibran yang tembus hingga 50,3 persen.*
Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD disebut menurun dibandingkan Prabowo-Gibran yang tembus hingga 50,3 persen.* /Foto: Dok. TPN/

PR DEPOK - Berdasarkan survei Jakarta Research Center (JRC) elektabilitas Pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menurun dibandingkan dengan elektabilitas Pasangan Nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang tembus hingga 50,3 persen hasil dari pergeseran pemilih dari kalangan Nasionalis dibandingkan dengan Ganjar-Mahfud yang hanya mendapat 18,4 persen.

Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P. mengatakan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud terlihat usai terjadinya perpecahan di antara Jokowi dan Megawati.

“Perpecahan yang terjadi antara Jokowi dan Megawati membuat dukungan terhadap Ganjar-Mahfud Melemah. Sehingga elektabilitas Ganjar yang sebelumnya cukup tinggi merosot drastis setelah berpasangan dan didaftarkan ke KPU,” jelasnya.

Alfian juga menyebut bahwa dukungan Jokowi berdasarkan majunya Gibran menjadi pendamping Prabowo semakin meyakinkan pilihan mereka.

Baca Juga: 11 Rumah Makan di Jambi yang Punya Rating Tinggi, Wajib Kesini Pas Liburan! Ini Alamatnya

Selain itu, terdapat wacana dari elite PDIP akan membuka aliansi bersama Anies-Muhaimin jika Pemilu 2024 terjadi 2 putaran. Langkah politik yang dilakukan kubu Ganjar dan PDIP akhirnya membuat pemilih dari kalangan nasionalis menilai bahwa mereka terkesan sangat pragmatis dan hanya demi kepentingan elektoral semata.

“Sikap politik PDI Perjuangan semakin membuat frustasi kalangan nasionalis melihat manuver yang terasa sudah diluar nalar itu,” ucap Alfian

Alfian juga menyebut bahwa PDIP bertekad untuk menang ketiga kalinya dengan mengalahkan kembali mengalahkan Prabowo Subianto yang diusung oleh Partai Gerindra di Pilpres 2024.

Padahal dalam perkembangnya, Alfian mengatakan elektabilitas Ganjar-Mahfud sudah tertinggal jauh dan dominasi PDIP diprediksi akan segera berakhir.

Baca Juga: KUR BRI 2024 Kapan Dibuka? Simak Estimasi Jadwal dan Ketentuan Suku Bunganya di Sini

Direktur Komunikasi JRC itu juga mengatakan bahwa jika Ganjar dan PDIP tidak segera mengubah strategi dan perspektifnya, maka para pemilih dari kalangan nasionalis akan beralih memilih Pasangan Prabowo-Gibran.

“Sebagian besar pemilih dari segmen Nasionalis cenderung memilih pasangan Prabowo-Gibran, terbukti dari tingginya elektabilitas yang mencapai 50,3 persen, jauh diatas Ganjar-Mahfud,” tambahnya.

Menurutnya, Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan elektabilitas sebanyak 18,4 persen responden. Dari hasil survei yang didapat dari kalangan nasionalis, para pemilih lebih memilih melabuhkan pilihannya kepada Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Pasangan Calon Presiden Nomor urut 2 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran meninggalkan Coattail effect (efek ekor jas) bagi Gerindra sehingga berpeluang menggeser PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2024,” ucapnya.

Baca Juga: Konflik Israel-Gaza: Tantangan Diplomasi dan Dampak Kemanusiaan

Survei yang dilakukan secara tatap muka kepada 1.200 responden yang mewakili seluruh Provinsi di Indonesia itu dilakukan pada tanggal 26-31 Desember 2023. Adapun metode survei yang dipakai yaitu multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan pada angka 95 persen.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah