Jubir TKN Prabowo-Gibran: Ide Pemakzulan Jokowi Dijadikan Strategi Karena Hasil Survei Lawan Menurun

- 13 Januari 2024, 10:37 WIB
Jubir TKN, Hasan Nasbi menyebut ide atau narasi pemakzulan Presiden Jokowi dijadikan strategi untuk memenangkan kontestasi politik karena hasil survei mengalami penurunan.
Jubir TKN, Hasan Nasbi menyebut ide atau narasi pemakzulan Presiden Jokowi dijadikan strategi untuk memenangkan kontestasi politik karena hasil survei mengalami penurunan. /ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca Juga: Bikin Nagih! Top 7 Rekomendasi Warung Bakso Enak dan Mantap di Probolinggo, Simak Alamatnya

Sebelumnya, Hasan menyinggung Mahfud MD yang menerima pihak-pihak yang ingin memakzulkan Jokowi lewat permintaan 100 petisi di kantornya.

Hasan menilai bahwa Mahfud MD mendukung ide pemakzulan tersebut karena mengeluarkan pernyataan bahwa ide pemakzulan tidak akan bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat sebelum Pemilu digelar.

“Kenapa sampai Prof Mahfud mau menerima di kantornya? itu orang-orang yang ingin memakzulkan Pak Jokowi. Meskipun Pak Mahfud bilang itu sulit, tapi menerima aja itu berarti dia menyetujui ide-ide pemakzulan. Kalau pemakzulan itu gampang berarti dikerjain sama dia, gitu. Dan kemudian ia bilang ya, silahkan datang ke DPR kalau ingin makzulkan,” ucapnya.

Menurutnya, Mahfud MD tidak menolak ide pemakzulan dan mendukung ide pemakzulan tersebut meskipun sulit. Selain itu, Hasan juga menyebut bahwa konsultan politik Saiful Mujani secara tiba-tiba menyatakan hal yang sama untuk makzulkan Jokowi karena dinilai pemilu akan lebih adil jika Jokowi dimakzulkan.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Begini Cara Daftar Online BPNT 2024 Anti Ribet yang Cair Rp200.000 Per Bulannya

Lebih lanjut Jubir TKN Prabowo-Gibran menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan gerakan ter orkestrasi. Gerakan tersebut datang dari kedua rival Prabowo-Gibran yang menilai bahwa ide pemakzulan Jokowi merupakan langkah yang tepat dalam menciptakan Pemilu yang berkualitas dan berintegritas. Mereka menilai bahwa hal tersebut untuk menghindari kecurangan dalam pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024.***

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah