Minta Presiden Tunda Pilkada 2020, Fachrul Razi: Sekarang Lawan Kita Covid Bukan Rival Politik

- 21 September 2020, 11:44 WIB
KPU RI Adakan Simulasi Pencoblosan pada Pilkada 2020 dalam Masa Pandemi Covid-19
KPU RI Adakan Simulasi Pencoblosan pada Pilkada 2020 dalam Masa Pandemi Covid-19 /rri.co.id/.*/RRI

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo diminta untuk mempertimbangkan kembali pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 pada masa pandemi Covid-19.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI menurut Fachrul Razi, keselamatan masyarakat Indonesia lebih penting dibandingkan pagelaran politik.

Baca Juga: Kondisi Terkini Menag Fachrul Razi Usai Positif Covid-19, Jalani Isolasi dan Istirahat Total

Menurutnya, keselamatan nyawa masyarakat lebih utama daripada kekuasaan politik yang bisa ditunda.

Ia menyebutkan solusi daripada hal itu adalah dengan menunda Pilkada.

"Saat ini nyawa lebih utama, kekuasaan politik masih bisa kita pikirkan di masa depan, hanya satu solusi, tunda Pilkada sebagaimana diatur dalam pasal 122a Undang-Undang No. 6 tahun 2020," kata Fachrul Razi.

Baca Juga: Ada TMMD, Anak-anak Kalinusu Juga Berharap Punya Jalan Tembus ke Maribaya

Ia menambahkan, karena kondisi pandemi yang semakin mengkhawatirkan, dirinya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menunda pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020.

Ketua Komite I DPD RI itu juga mengatakan bahwa pihaknya merasa yakin bahwa Covid-19 ini masih akan bertambah dan terjadi di mana-mana.

Bahkan menurutnya pendaftaran calon kepala daerah di KPU hampir tidak bisa diawasi atau dikontrol.

Baca Juga: Dikabarkan Maju di ajang Pilpres 2024, Dokter Tirta Akan Gandeng Jerinx SID sebagai Partner Politik

"Kami DPD RI hingga kini masih tetap meyakini Covid ini akan terus bertambah, bila keramaian masih tetap terjadi di mana-mana, apalagi akhir-akhir ini kita diawasi bahkan dikontrol," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan Pilkada pada bulan Desember 2020 tidak akan berlangsung secara maksimal.

Ia mengkhawatirkan pelaksanaannya kaan membuka klaster-klaster Pilkada di setiap daerah.

Baca Juga: Masuk Wilayah Malaysia Secara Ilegal, 5 WNI Meninggal Usai Alami Kecelakaan Saat Tumpangi Perahu

"Pilkada kali ini akan tidak maksimal bahkan kita terus menambahkan klaster-klaster baru, karena kita hadirkan keramaian-keramaian baru di setiap daerah, kalau begini terus kapan berakhirnya Covid-19 dan vaksin pun belum ditemukan," ucap Fachrul Razi.

Penolakan tersebut, lanjutnya juga melihat kasus positif Covid-19 pada calon kepala daerah.

Bahkan, Ketua KPU Pusat dan anggota Komisioner KPU selaku penyelenggara juga sudah dinyatakan terpapar Covid-19.

Baca Juga: Kehilangan Podium, Balas Dendam Valentino Rossi Kembali Kandas Usai Terjatuh di Putaran Kedua Misano

Ia mengatakan bahwa dirinya mengajak rakyat indonesia untuk bijak meminta Pilkada 2020 agar ditunda di 2021.

Hal tersebut menurutnya agar fokus menjauhkan Covid-19, hingga apabila sudah selesai pandemi, seluruhnya dapat berkompetisi secara demokrasi dan sehat.

"Saya mengajak rakyat Indonesia khususnya di 105 Juta yang berada di daerah yang akan mengalami pelaksanaan Pilkada untuk kita sama-sama bjak meminta Pilkada 2020 ini agar ditunda di 2021, agar kita menjauhkan dulu dari Covid-19, lawan kita Covid bukan rival politik kita, mari kita selamatkan Indonesia dari Covid-19,selesai Covid baru kita berkompetisi secara demokrasi secara sehat secara bersama-sama," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x