Kesal Bendera PDIP Diturunkan dan PSI Tidak saat Kunjungan Jokowi, Hasto: Kami Peserta Pemilu Resmi

- 1 Februari 2024, 16:59 WIB
Hasto Kecewa Bendera PDIP Diturunkan Saat Kunjungan Presiden Jokowi ke Yogyakarta
Hasto Kecewa Bendera PDIP Diturunkan Saat Kunjungan Presiden Jokowi ke Yogyakarta /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

PR DEPOK – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku kesal dengan kejadian di Gunungkidul, D. I. Yogyakarta saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 31 Januari 2024 lalu.

Pasalnya, saat itu aparat kepolisian menurunkan bendera PDIP ke bahu jalan, sedangkan bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak diturunkan.

Maka dari itu, Hasto merasa ada ketidakadilan yang dilakukan oleh aparat kepolisian di sana.

Baca Juga: BPNT Tahap 1 2024 Kapan Cair di Jawa Barat? Cek Info Pencairan dan Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

"Kami ini (PDIP) peserta Pemilu resmi yang dijamin oleh Undang-undang. Lantas, mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan, sementara bendera PSI diizinkan?" ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP di Jakarta, pada Kamis, 1 Februari 2024 seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto menjelaskan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, sehari sebelum kedatangan Jokowi aparat kepolisian dengan mobil dan tank hingga Brimob dikerahkan untuk keliling seputar Gunungkidul.

Hasto mengaku semakin bingung dan mengklaim hal tersebut seakan menganggap rakyat sebagai ancaman.

Baca Juga: KJP Plus Februari 2024 Sudah Cair? Ternyata Ini Cara Mudah Cek Penerima, Cuma Butuh NIK

Tidak hanya itu, hal serupa bukan pertama kalinya terjadi.

Hasto mencontohkan bahwa seorang loyalis Jokowi pada 2014 dan 2019 bernama Muhandi Mawanto dilaporkan meninggal karena dikeroyok pada 24 Desember 2023 lalu.

Selanjutnya, Politisi asal Jogja juga mengatakan bahwa terjadi pengeroyokan pada pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum aparat TNI pada 30 Desember 2023.

Baca Juga: Cara Melihat Profil Caleg Pemilu 2024: Panduan Akses Laman KPU dan Jari Ungu! Simak, Begini Caranya

Sementara kasus terbaru, yaitu penganiayaan pendukung Ganjar-Mahfud bernama Ade Hermawan di Gunungkidul Kidul saat menyambut kedatangan Jokowi dengan spanduk bertuliskan, Selamat Datang Bapak Jokowi, Kami Sudah Pintar. Kami Pilih Ganjar!

Melihat berbagai fakta menjelang Pemilu 2024 ini, Hasto lantas menyebut demokrasi Indonesia saat ini berada pada titik krisis. Maka dari itu, tidak heran para akademisi sampai turun gunung seperti yang terjadi di UGM dengan Petisi Bulaksumur.

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Hasto pun meminta Jokowi untuk mengambil sikap.

"Kami memohon dan berharap Presiden Jokowi dapat mewujudkan keteladanan. Apa yang sudah dialami oleh korban-korban tindak kekerasan, presiden bisa mengambil sikap sehingga aparat penegak hukum tidak boleh bersikap seperti itu kepada rakyat," katanya.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah