Dia berpendapat, jika poin penting dari Revolusi Mental seperti yang tertera di artikel tersebut sebenarnya merupakan contoh dan keteladanan dari seorang pemimpin.
"Itu kalimat di situ. Bahasa kita 'ing ngarso sung tuladha'. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan," papar mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Seperti yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta ke-17 ini bahwa ia mengakui bahwa ide tentang Revolusi Mental merupakan gagasan yang baik, namun sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.
"Saya melihat ini (Revolusi Mental, Red.) sebuah gagasan yang baik, tapi belum terlaksana dengan baik. Insya Allah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia," pungkas Anies Baswedan.***