“Kemudian cara berpikir kritisnya itu mungkin karena banyak ngobrol dengan bapaknya. Di keluarga kami ada yang namanya waktu bapak dengan anak. Mereka berdua kadang main berdua atau nonton film yang tidak ada saya. Disitu akan diskusi banyak hal termasuk pas Alam berusia dewasa,” jelasnya.
“Hal - hal yang mungkin menurut banyak orang berat, itu mereka diskusikan bersama,” tutur Siti Atikoh
Selain itu, sejak duduk di bangku SD (Sekolah Dasar) dan SMP putra tunggalnya itu aktif sudah mengikuti lomba sains yang mengharuskan Alam presentasi didepan umum dan juri dalam lomba tersebut merupakan seorang profesor.
Dari sanalah, mahasiswa teknik industri Universitas Gadjah Mada tersebut sudah terbiasa berdiskusi baik berdasarkan sains, data, sehingga mempunyai pondasi yang sistematis.
Baca Juga: Prediksi Burnley vs Arsenal di Liga Inggris Malam Ini, Siapa yang Menang?
“Dari SD dia ini sering ikut lomba, kemudian SMP (Sekolah Menengah Pertama) ikut lomba sains atau apapun yang mengharuskan dia untuk presentasi didepan publik dan yang menguji itu seorang profesor,”ungkap ibu Alam Ganjar.
“jadi mungkin dari situ dia terbiasa untuk bisa berargumentasi baik berdasarkan sains, data, dan pondasinya jelas sistematis,” pungkasnya.