Daftar Catatan Merah Ganjar Pranowo Selama Berpolitik, Nomor 3 Paling Diingat Anak Muda?

- 6 Maret 2024, 20:24 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. /Antara/Asprilla Dwi Adha/

PR DEPOK - Belakangan ini nama Ganjar Pranowo kembali mencuat usai Calon Presiden atau Capres 2024 nomor urut 3 ini tersandung kasus dugaan gratifikasi.

Tak hanya itu, catatan merah mantan Gubernur Jawa Tengah saat berkarir politik juga turut menjadi perbincangan masyarakat, tak terkecuali di sosial media.

Terlebih, Ganjar Pranowo sendiri saat ini tengah aktif menyuarakan digulirkannya hak angket oleh DPR untuk mengungkap kecurangan Pemilu 2024.

Baca Juga: Samsung Galaxy A55 5G Bocor Secara Online Jelang Rilis di India pada 11 Maret 2024, Punya Bingkai Metalik

Dirangkum PikiranRakyat-Depok.com dari berbagai sumber, berikut daftar catatan merah Ganjar Pranowo selama berkarir di bidang politik.

Daftar Catatan Merah Ganjar Pranowo Selama Berpolitik

1. Kasus Korupsi e-KTP

Pada bulan bulan November 2027 lalu, Ganjar Pranowo sempat tersenggol kasus e-KTP yang sempat diungkap oleh mantan Bendaraha Umum Partai Demokrat Nazaruddin ketika memberikan kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Baca Juga: 15 Twibbon Terbaru Ucapan Marhaban Ya Ramadhan 2024 Sambut Bulan Suci dengan Kegembiraan

Dalam sidang itu, Nazaruddin juga mengaku pernah melihat Ganjar Pranowo yang kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR menerima uang dalam proyek e-KTP sebesar 500.000 dollar AS atau Rp7,5 miliar.

Meski begitu, tuduhan terhadap dirinya tidak terbukti dan Ganjar Pranowo dinyatakan tidak bersalah atau terlibat dalam kasus tersebut.

2. Kasus Wadas dan Rembang

Dalam pemerintah Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, pernah terbabit dua kasus pembukaan pertambangan kontroversial di dua wilayah yang berbeda.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH 2024 Secara Online di Aplikasi Cek Bansos, Ada Bantuan hingga Rp3,5 Juta

Setelah digugat warga pada 2016, Mahkamah Agung akhirnya mencabut keputusan gubernur yang memberikan izin lingkungan untuk kegiatan penambangan PT Semen Indonesia di Rembang.

Pasalnya, warga khawatir keberadaan pabrik semen tersebut mengancam cekungan air tanah Watuputih yang sudah menjadi sumber air di daerah tersebut.

Peneliti geologi juga berpendapat bahwa penambangan berpotensi menurunkan kualitas dan kuantitas air tanah, serta merusak ekosistem dan ornamen gua. Namun akhirnya, tambang ini kini pun beroperasi penuh.

Baca Juga: Rilis 5 Tahun yang Lalu, Album BTS Love Yourself Kembali Naik di Chart Billboard

Lalu pada tahun 2022, warga Desa Wadas mendapatkan intimidasi dan ditangkap oleh aparat penegak hukum karena menolak mengalihkan kepemilikan tanahnya kepada pemerintah untuk pertambangan andesit yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan Bendungan Bener.

Kasus itu pun disasarkan kepada Ganjar Pranowo untuk mencabut izin pertambangan. Terlebih, Greenpeace menilai bahwa pembukaan tambang quarry (dikeruk tanpa sisa) dengan peledakan ribuan ton dinamit akan merusak lingkungan sehingga rawan longsor.

Kemudian pada Juli 2023, Ganjar Pranowo mengaku bahwa ketua kelompok penolak sudah setuju dengan pemerintah dengan menerima ganti rugi Rp11 miliar, namun hingga September 2023, warga Wadas tetap menolak ganti rugi dan aktivitas pertambangan di Wadas.

Baca Juga: Siap-Siap! Pendaftaran KJP Plus Tahap 1 2024 Dibuka Tanggal Segini, Cek Jadwal dan Syaratnya di Sini

3. Menolak Tim Sepak Bola Israel di Piala Dunia U-20

Catatan merah ketiga Ganjar Pranowo pernah membuat pernyataan menolak timnas Israel pada Piala Dunia U-10 direncanakan digelar di Indonesia, termasuk Jawa Tengah.

Pernyataan Ganjar Pranowo tersebut senada dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, yang merupakan kader dan partai yang sama.

Adapun sikap Ganjar Pranowo menolak Piala Dunia U-10 karena beralasan dukungan untuk kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden Soekarno, sekaligus menjadi bukti loyalitasnya kepada partai.

Baca Juga: Google Perbarui Mesin Pencari dengan Saring Konten Spam dan Berkualitas Rendah, Berlaku Mulai Mei 2024

Hingga FIFA akhirnya mencabut lisensi Indonesia untuk menyelenggarakan acara ini dan membekukan dana alokasi untuk PSSI Penolakan Tim Sepak Bola Israel di Piala Dunia U-20

Ganjar Pranowo pernah membuat pernyataan menolak timnas Israel hadir, tepatnya dua bulan sebelum Piala Dunia U-10 direncanakan digelar di Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Pernyataan Ganjar Pranowo itu senada dengan Gubernur Bali I Wayan Koster yang merupakan kader dan partai yang sama.

Sikap Ganjar Pranowo itu beralasan karena dukungan untuk kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden Soekarno, dan menjadi bukti loyalitasnya kepada partai.

Baca Juga: Segera Daftar! Kemdikbud Buka Beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2024, Catat Syaratnya

Sehingga FIFA pun mencabut lisensi Indonesia untuk menyelenggarakan acara ini dan membekukan dana alokasi untuk PSSI pada, 20 November 2024. Hal ini pun sontak membuat masyarakat marah, termasuk pemain timnas Indonesia yang saat itu gagal berlaga di Piala Dunia.

Adapun Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, kerugian yang ditimbulkan akibat gagalnya acara U-20 kala itu mencapai Rp3,7 triliun dengan dampak besar pada pelaku UMKM sektor ekonomi kreatif khususnya penyedia cendera mata.

Negara pun telah menghabiskan triliunan rupiah untuk persiapan Piala Dunia termasuk renovasi sejumlah stadion. Namun Ganjar mengaku tidak menyesal dengan sikapnya.

Baca Juga: Info Mudik Gratis Lebaran 2024 BUMN: Masih Tersedia Ribuan Kuota, Catat Cara Daftarnya

Namun karena FIFA tidak menyebutkan alasannya mencabut lisensi Indonesia, sehingga belum ada kepastian bahwa kegagalan U-20 disebabkan oleh penolakan Ganjar. Melainkan disebabkan oleh ketidaksiapan infrastruktur Indonesia dan tragedi Kanjuruhan yang masih belum diusut tuntas.

4. Janji Tangani Angka Kemiskinan

Saat kampanye tahun 2018 di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pernah berjanji akan menekan angka kemiskinan ke kisaran 6,48% sampai 7,48%.

Dari janji tersebut, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada tahun 2023 tercatat 10,77% dengan 3,79 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Baca Juga: Hore! Tiket Kereta Api Tambahan Mudik Lebaran 2024 Sudah Mulai Dijual, Ini Cara Dapatkan Tiketnya

Sayangnya meskipun berkurang secara persentase, jumlah orang menganggur di Jawa Tengah justru mengalami peningkatan selama pemerintahan Ganjar Pranowo.

Dimana pada 2013, jumlahnya sekitar 914 ribu orang atau 5,53% dibanding dengan total 1,1 juta orang 5,24% pada Februari 2023. Sehingga hal ini dinilai meleset dari target 4% yang dijanjikan Ganjar.

Dalam pidato perpisahannya, Ganjar Pranowo mengaku belum berhasil mencapat target ini.

Diketahui, saat ini Ganjar Pranowo tengah tersandung kasus dugaan gratifikasi Bank Jateng yang dilaporkan oleh IPW bersama dengan Direktur Utama BPD Jateng periode 2014-2024 yang berinisial S.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah