"Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya," ujar Silvany sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Baca Juga: Hanya Habiskan 80 Detik, 'GeNose' Alat Tes Buatan UGM Mampu Deteksi Covid-19 Melalui Hembusan Napas
Silvany menegaskan Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari Indonesia sejak 1945 dan didukung PBB dalam Piagam PBB serta berbagai organisasi internasional lainnya.
“Prinsip-prinsip Piagam PBB yang jelas tidak dipahami Vanuatu adalah penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial,” tuturnya.
Atas keberanian Silvany menentang secara tegas pernyataan Vanuatu kala itu, sosoknya kini tak lepas dari sorotan masyarakat Indonesia.
Diplomat muda pemilik nama lengkap Silvany Austin Pasaribu itu pernah menduduki jabatan sebagai Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi I Perutusan Tetap RI untuk PBB, New York, Amerika Serikat.
Baca Juga: Lempeng Sunda Alami Pergerakan, BMKG: Gempa dan Tsunami Berpotensi Terjadi di Selatan Pulau Jawa
Kini Silvany bertugas di Kantor Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York.
Ia berhasil meraih gelar Sarjana Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor.
Kemudian ia mulai berkarir di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan melanjutkan pendidikan Magister (S2) di Universitas Sydney, Australia.