Network
PR DEPOK - Al-Quran warisan pemerintahan Paku Buwono X yang dipamerkan di Masjid Fatimah Solo, Jawa Tengah, menjadi sebuah peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya.
Terpahat atas kulit unta, Al-Quran ini memukau dengan dimensinya yang besar, memiliki panjang mencapai 1,75 meter, lebar 1,15 meter, dan beratnya mencapai 40 kilogram.
Kehadirannya bukan hanya sebagai kitab suci, tetapi juga sebagai ikon yang membanggakan bagi Masjid Raya Fatimah Solo, menarik perhatian banyak jemaah dan pengunjung.
Al-Quran ini tidak hanya menjadi sumber keagungan dalam ajaran Islam, tetapi juga menandakan kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki Jawa Tengah.
Baca Juga: 7 Rumah Makan Favorit di Kudus, Terkenal dengan Aneka Menu Enak dan Diburu Pelancong!
Kehadirannya memberikan kesan monumental yang tidak dapat diabaikan bagi siapapun yang memasuki ruang masjid tempatnya dipajang. Sebagai bagian dari warisan budaya dan spiritual, Al-Quran ini juga menjadi saksi bisu dari sejarah dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat.
Keberadaan Al-Quran ini juga menjadi bukti dari kemegahan arsitektur serta keindahan seni ukir tradisional Jawa yang telah menghiasi masjid tersebut.
Sebagai pusat ibadah yang penting bagi komunitas Muslim setempat, Masjid Raya Fatimah Solo dengan Al-Quran warisan tersebut turut memberikan rasa kagum dan kekhusyukan bagi para jemaah yang berkunjung.
Selain kelebihan yang telah disebutkan sebelumnya, Al-Quran peninggalan Paku Buwono X yang dipajang di Masjid Fatimah Solo juga memiliki beberapa aspek tambahan yang membuatnya menjadi pusat perhatian dan kebanggaan bagi jemaah serta pengunjung:
Baca Juga: Perhatikan Hal-Hal Berikut agar Tak Salah Pilih Lokasi Rumah
