Gempa Magnitudo 6,5 Terjadi di Dekat Tuban, Peneliti: Disebabkan Sesar Aktif di Laut Jawa

- 22 Maret 2024, 17:47 WIB
Peneliti ITS mengungkapkan sebab terjadinya gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi di dekat Tuban, akibat sesar aktif.
Peneliti ITS mengungkapkan sebab terjadinya gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi di dekat Tuban, akibat sesar aktif. /BMKG

PR DEPOK - Amien Widodo, M.Si., seorang Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS, menyatakan bahwa gempa magnitudo 6,5 yang terjadi 132 kilometer Timur Laut Tuban disebabkan oleh aktivitas sesar di Laut Jawa.

Amien mengungkapkan bahwa gempa yang memiliki kedalaman dangkal ini termasuk peristiwa yang jarang terjadi, demikian yang diungkapkannya di Surabaya pada hari Jumat.

"Gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi," kata Amien di Surabaya, dikutip PikiranRakyat-Depok dari Antara, pada Jumat.

Baca Juga: Tren Pinjol Meningkat Jelang Lebaran, AFPI Bagikan Tips Tepat Melakukan Pinjaman Online

Potensi Bahaya Gempa Tuban di Laut Jawa: Dampak dan Mitigasi

Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV. Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan.

"Makin tinggi intensitasnya, dampaknya makin berbahaya," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.

"Untuk mengurangi dampaknya, gempa ini harus dipantau untuk mengetahui apakah masih ada tekanan aktif atau tidak," kata dosen dari Departemen Teknik Geofisika ITS tersebut.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Bakso di Bogor Terkenal Paling Enak dan Unik, Ada yang Baksonya Berisi Jengkol

Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Gempa: Sorotan terhadap Sesar Aktif di Indonesia

Amien, seorang ahli geologi, berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena gempa yang disebabkan oleh sesar aktif ini.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif tersebut untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, seperti pengecekan kondisi bangunan dan permukaan, guna memitigasi risiko gempa.

Baca Juga: Yuk! Berburu Promo Bukber di Cafe Jakarta, Cozy dan Instagramable

Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyoroti data terbaru dari Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) yang mengungkapkan adanya 295 sesar aktif di Indonesia pada tahun 2017, yang berpotensi menyebabkan gempa bumi.

"Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya," tuturnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah