Kerap Tarik Perhatian, Berikut Profil Pierre Tendean Pahlawan Revolusi Ajudan Jenderal AH Nasution

- 30 September 2020, 19:10 WIB
Kapten Pierre Andreas Tendean.*
Kapten Pierre Andreas Tendean.* /RRI./

PR DEPOK – Sosok Kapten Pierre Tendean merupakan salah satu pahlawan revolusi yang turut menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965.

Ia merupakan ajudan dari Jenderal AH Nasution salah satu jenderal yang menjadi sasaran dalam peristiwa bersejarah tersebut.

Ketika peristiwa yang turut diangkat dalam film berjudul yang sama itu terjadi, Pierre Tendean tengah berada di rumah sang Jenderal yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan.

Baca Juga: Mulai Berlaku 1 Januari 2021, Biaya Bea Meterai Naik Jadi Rp10.000

Seketika Pierre Tendean pun menjadi korban dalam peristiwa yang terlah terjadi 55 tahun silam itu.

Semasa hidupnya, Pierre Tendean kerap menarik perhatian warga Indonesia karena keelokan parasnya.

Bahkan ada istilah terkenal saat pria bernama lengkap Pierre Andreas Tendean itu tengah mendampingi Jenderal AH Nasution dalam kesempatan pidato.

‘Telinga kami untuk Pak Nas, tetapi mata kami untuk ajudannya.’ demikian bunyi istilah tersebut sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Baca Juga: Begini Kronologi Penculikan dan Detik-detik Kematian 7 Pahlawan Revolusi dalam Insiden G30S PKI

Istilah tersebut berarti setiap Jenderal AH Nasution berpidato para hadirin mendengarkan apa yang disampaikan, tapi fokus pandangan ditujukan pada Pierre sebagai ajudan sang Jenderal.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah