ASN Wajib Paham Literasi Digital: Ingat, Datamu adalah Nasibmu

- 28 Maret 2024, 15:20 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mempunyai kecakapan literasi digital yang memadai.*
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mempunyai kecakapan literasi digital yang memadai.* /istimewa/Diskominfo Garut/

Program pelatihan LDSP ini diselenggarakan secara hibrida yang diawali dengan kegiatan pre test kemudian webinar yang dapat disaksikan pada Zoom Meeting atau kanal YouTube resmi Literasi Digital Pemerintahan.

Terdapat lima sesi webinar dengan lima pembicara berbeda dalam pelatihan tersebut. Pertama, Partono Rudianto dengan membawakan materi kecakapan digital yang meliputi keterampilan individu dalam menemukan, mengevaluasi, dan menulis informasi di berbagai platform digital. Bagi ASN, ini menjadi kemampuan kolaborasi melalui teknologi digital untuk akselerasi kinerja.

Materi yang kedua disampaikan oleh Yudho Giri Sucahyo tentang pentingnya literasi digital bagi ASN, khususnya Kemendikbudristek yang langsung menaungi sektor pendidikan.

Mengingat tahun 2045 kelak, Indonesia akan menjadi negara internet terbesar kelima sedunia, kecakapan digital yang dimiliki oleh masyarakatnya merupakan poin pokok yang amat penting.

Baca Juga: Hanya dengan 3 Bahan Bisa Jadi Kreasi Kue Kering, Yuk Intip Resepnya Tanpa Oven Tanpa Mixer

Ketiga, Ibrahim Sidik mengajak para ASN untuk kembali memperhatikan Etika Digital sehari-hari. “Sebagai ASN, media sosial bukannya harus dihindari, tetapi harus bisa dimanfaatkan sebagai wadah konten yang positif, edukatif, dan inspiratif bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Selanjutnya, materi seputar Budaya Digital dipaparkan oleh Cornelia Istiani. Dalam pemaparannya, ia menyebutkan bahwa salah satu cara mengembangkan budaya digital adalah dengan meregulasi diri agar aktif pada kehidupan digital dalam rangka menciptakan kewargaan yang berbudaya.

Terakhir, materi terkait Digitalisasi Manajemen Karir ASN dibawakan oleh Fatah Yassin. Ia menjelaskan bahwasannya manajemen karir adalah proses untuk mendorong motivasi ASN agar bekerja dengan profesional.

“Jejak digital itu akan menjadi arsip yang dapat terus dilihat untuk mempertimbangkan banyak hal. Misalnya, track record kerja dan absensi, serta perilaku lainnya. Pada dasarnya, datamu adalah nasibmu,” ucap Fatah Yassin saat menutup sesi pemateriannya.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire untuk Server Indonesia Hari Ini 28 Maret 2024

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x