PR DEPOK - Puncak arus balik ke wilayah Jabodetabek diperkirakan Kementerian Perhubungan terjadi pada Minggu 14 April atau H+3 hingga H+7 Idul Fitri 2024, dengan jumlah kendaraan mudik mencapai 1,87 juta kendaraan.
Untuk itu, pemerintah berharap pemudik yang kembali dari kampung halaman bisa berangkat lebih awal pada Jumat dan Sabtu. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada wartawan, Kamis, dalam konferensi pers.
Ia yakin manfaat dari waktu pulang yang lebih cepat adalah masyarakat dapat semakin terhindar dari potensi kemacetan lalu lintas.
Baca Juga: 5 Nasi Goreng Paling Maknyus dan Buka Setiap Hari di Cimpaeun Depok, 13 Menit dari Masjid At-Thohir
Pasalnya, pihaknya memperkirakan dengan banyaknya kendaraan yang melintas dalam waktu bersamaan, kemacetan lalu lintas bisa saja terjadi, terutama saat melintasi Tol Trans-Jawa.
Dia menjelaskan, berdasarkan catatan arus balik Kementerian Perhubungan tahun lalu, kendaraan masyarakat yang pulang dari Yogyakarta, Solo, Ngawi, dan Madiun berpotensi macet di kawasan Salatiga-Semarang.
“Hari Selasa sudah mulai masuk kerja, jadi besok atau lusa adalah hari yang cukup realistis untuk terhindar dari kepadatan,” ujarnya, seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Banyak Masakan Sunda! 4 Tempat Makan di Kota Sukabumi yang Rasanya Menggiurkan
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subhakti Sukur mengatakan, arus balik ke Jabotabek dialihkan melalui empat penyekatan, yakni GT Cikpa (dari Merak), GT Chiawi (dari Puncak), GT Kalihurip Utama (dari Bandung) dan GT Cikampek Utama (dari Trans Jawa), yang menurutnya bersifat kumulatif.