Beredar Kabar Terjadi Gempa Berkekuatan 8 SR Akibat Letusan Gunung Krakatau, BMKG Angkat Bicara

- 4 Oktober 2020, 10:01 WIB
CITRA satelit Gunung Anak Krakatau dari NASA.*
CITRA satelit Gunung Anak Krakatau dari NASA.* /Science Alert/

PR DEPOK – Beredar informasi terkait terjadinya gempa berkekuatan 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau.

Kabar tersebut disebar di media sosial grup WhatsApp beberapa waktu lalu berupa rekaman suara atau voice note.

Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa kabar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan bahwa kabar itu merupakan hoaks yang berulang dan pernah tersebar sebelumnya.

Baca Juga: Pasok Senjata ke Azerbaijan Saat Perang di Nagorno-Karabakh, Armenia Tarik Dubesnya dari Israel

"Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan sumber dari BMKG adalah berita bohong yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat,” kata Rahmat dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa rekaman tersebut sudah pernah beredar sebelumnya.

Untuk itu, menurutnya, kabar tersebut tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.

Oleh sebab itu, Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak meneruskan berita bohong tersebut kepada pihak lain.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, PMJ Tegaskan Tak Akan Keluarkan Izin Keramaian Pilkada Serentak 2020

Masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api dengan menghubungi lembaga yang berwenang, seperti Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.

Untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas tektonik, lanjutnya, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG.

Rahmat juga mengatakan bahwa hingga kini belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu, lokasi, dan besarnya kekuatan atau magnitudo gempa bumi yang akan terjadi.

Sehingga, menurutnya, masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan-ramalan gempa bumi yang beredar.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah