Musim Kemarau Hampir Berakhir, BPBD Sumsel Deteksi 4.045 Titik Panas

- 15 Oktober 2020, 16:28 WIB
Ilustrasi karhutla. /Pixabay/Ylvers
Ilustrasi karhutla. /Pixabay/Ylvers /

PR DEPOK - Saat ini mayoritas wilayah Indonesia tengah memasuki peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan.

Selama proses peralihan musim, kerap adanya cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Meski demikian, hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan masih menemukan sejumlah tiktik panas di kawasan tersebut.

Baca Juga: Lakukan Grebek Lumpur di Kali Sekretaris untuk Antisipasi Banjir, Ini Imbauan Wali Kota Jakbar

Hingga Kamis, 15 Oktober 2020 BPBD Sumatera Selatan mencatat setidaknya terdapat 4.045 titik panas (hotspot).

Titik panas tersebut paling banyak terjadi pada bulan Agustus yang mencapai 1.121 titik dan September 473 titik saat puncak musim kemarau.

"Peningkatan paling drastis terjadi dari Juli (388 titik red.) ke Agustus (1.121 titik red.)," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan Ansori seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Baca Juga: Bertambah 24 Orang, Tower 6 dan 7 RSD Wisma Atlet Dihuni 1.462 Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19

Namun pada 2020 masih ditemukan merata di 17 kabupate/kota di Sumatera Selatan paling banyak terdeteksi di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 623 titik, disusul Muara Enim 573 titik, Ogan Komering Ilir 475 titik, Musi Rawas 457 titik, Banyuasin 307 titik, PALI 287 titik, Ogan Ilir 234 titik, dan Muratara 236 titik.

Selain itu, terdapat pula di kawasan Ogan Komering Ulu (OKU) 196 titik, Lahat 186 titik, Empat Lawang 176 titik, OKU Selatan 122 titik, OKU Timur 66 titik, Prabumulih 42 titik , Palembang 36 titik, Lubuklinggau 18 titik, dan Pagaralam 11 titik.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x