Irma Suryani Chaniago Akan Tangkap Rocky Gerung jika Jadi Presiden, Refly Harun Turut Berkomentar

- 25 Oktober 2020, 13:36 WIB
Ahli hukum tata negara Refly Harun (kiri) dan politis partai Nasdem Irma Suryani Chaniago (kanan).
Ahli hukum tata negara Refly Harun (kiri) dan politis partai Nasdem Irma Suryani Chaniago (kanan). /Instagram reflyharun /fraksinasdem.org

PR DEPOK - Pengamat politik Rocky Gerung dikenal sebagai sosok oposisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode saat ini.

Dengan posisi tersebut, Rocky Gerung kerap melontarkan kritikan terhadap beberapa kebijakan yang dijalankan dan diputuskan oleh pemerintah.

Tak sedikit pihak memuji dengan penggunaan bahasa Rocky Gerung dalam melontarkan kritikan tersebut, terkadang memang bahasa yang digunakannya dinilai sedikit pedas.

Baca Juga: Joko Widodo Diminta Copot Menteri Manuver untuk Pilpres 2024, PDIP: Hati-hati Kudeta Merangkak!

Hal tersebut membuat salah satu politisi Partai Nasional Demokrat atau NasDem, Irma Suryani Chaniago meluapkan kekesalannya terhadap kritikan dari Rocky Gerung.

Irma Suryani mengatakan bahwa apabila menjadi presiden, dirinya tentu sudah menangkap mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.

"Kalau saya jadi presiden sudah saya tangkap Anda," ujar Irma Suryani.

Kekesalan tersebut dilontarkan dia dalam kesempatan acara televisi Mata Najawa beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dinilai Lakukan Pelanggaran Berat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Diancam Akan Dipenjarakan

Ucapan dari Irma Suryani ini tampaknya mendapatkan perhatian dari ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik Indonesia, Refly Harun.

Melalui satu unggahan video di YouTube pribadinya, Refly Harun berpendapat bahwa Indonesia memang harus memberikan ruang gerak kepada orang-orang kritis. Pasalnya, menurut dia, mereka bukanlah sebagai sosok penjahat.

Hanya saja, dikatakan Refly Harun, orang-orang kritis dalam penyampaian kritikannya acap kali membuat telinga tak sedikit pihak merasa panas.

Namun, ia berpendapat bahwa selama Joko Widodo masih santai-santai saja dan tidak mempermasalahkan kritikan yang dilontarkan orang-orang, mengapa para pendukungnya selalu ribut.

Baca Juga: 4 Tim Non Big Six Bertengger di Papan Atas Klasemen Sementara, Apakah Tanda Era Baru Liga Inggris?

"Kenapa para buzer misalnya selalu menyerang pribadi orang-orang yang kritik pemerintahan. Apakah ini memang diminta? Atau inisiatif pribadi?," ujar dia.

Lebih lanjut, Refly Harun pun memberikan saran perihal jalannya proses debat dalam acara Mata Najwa.

Alangkah baiknya, kata dia, debat dalam acara Mata Najwa bersifat substansif atau memiliki isi dan alasan, baik itu di sisi pemerintahan maupun oposisi.

"Debat-debat yang mencerdaskan, debat-debat yang betul-betul bagaimana kita mencari ukuran-ukuran yang bisa dipertanggungjawabkan, ya tidak usah sampai solusi," katanya.

Baca Juga: Survei Kepercayaan Publik Jokowi-Ma'ruf di Bawah 50 Persen, Rocky Gerung: Jika di Eropa, PM Turun

Ia memberikan contoh misalya, ketika Rocky Gerung mengatakan A- untuk penilaian dirinya selama satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di periode kali ini, namun dengan bahasanya khanya sendiri. Rocky Gerung menyebutkan A untuk kebohongan dan minus untuk kejujuran.

"Sebenarnya itukan sindiran yang sangat pedas, itu merupakan kalimat yang sarkastik, tapi cerdas. Kita tidak bisa menagatakan itu tidak cerdas karena saya saja terjebak, ketika dia bilang A- wah ini bagus, ternyata persepsinya berbeda," katanya.

Dengan penilaian Rocky Gerung tersebut, justru kata dia, hal yang harus dilakukan ageng-agen dan jubir pemerintahan adalah membuktikan bahwa penilaian tersebut salah dengan menunjukkan fakta dan data-data yang ada.

"Semisalnya dengan fakta bahwa Presiden Joko Widodo sudah melaksanakan sejumlah janjinya. Dengan fakta bahwa Joko Widodo itu tidak berbohong bahwa Joko Widodo jujur dalam melaksanakan atau mengemban mandat atau amanhnya," katanya.

Baca Juga: Disebut Ada Gejala Diktatorship di Rezim Jokowi, Refly: Jika Din Syamsuddin Ditangkap, Benar Adanya

Memang, kata dia, belum tentu orang seperti Rocky Gerung tidak akan berbicara lagi. Tetapi menurutnya nanti akan ada yang namanya public judgement, publik yang akan menilai sebenarnya siapa yang punya integritas apakah Rocky Gerung atau Joko Widodo.

Lebih lanjut, menurut Refly Harun Irma Suryani yang melontarkan kalimat "akan menangkap Rocky Gerung" adalah bukan perwakilan dari suara Joko Widodo.

"Dalam konteks ini saya kira Irma, ya tidak bisa dikatakan sebbagai jubir resmi pemerintah. Dia hanya anggota parpol dari partai pendukung yakni NasDem," ujar Refly Harun.

Dengan demikian, menurut dia, sebaikya dicari kontra argumen terhadap argumentasi yang disampaikan Rocky Gerung. Pasalnya, nanti rakyat akan menilai siapa yang lebih baik, kompeten, dan benar.

Baca Juga: Berakhir Mengharukan, Tangis Khabib Nurmagomedov Pecah Usai Juarai UFC 254 hingga Umumkan Pensiun

"Terbukti dengan komentar-komentar di YouTube kan terlihat ada yang pro dan kontra. Hal itu biasa dalam demokrasi, yang tidak biasa itu adalah membungkam orang-orang kritis dan membiarkan orang-orang yang pro pemerintah untuk menghantam dengan kalimat-kalimat buruk dan personal kepada mereka yang kritis terhadap pemerintahan," ucap dia.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x