Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno Ungkap Jumlah Dana yang Dihabiskan di Pilpres 2019

- 25 Oktober 2020, 14:10 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan).
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan). /Tangkapan layar YouTube Bamsoet Channel./

PR DEPOK - Sandiaga Uno seperti diketahui banyak pihak menjadi pasangan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dalam pertarungannya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kalah oleh pasangan yang saat ini tengah berkuasa yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Setelah setahun berlalu, Sandiaga Uno berbicara terkait pencalonannya di Pilpres 2019 lalu.

Baca Juga: Irma Suryani Chaniago Akan Tangkap Rocky Gerung jika Jadi Presiden, Refly Harun Turut Berkomentar

Hal tersebut dilontarkan dalam satu video yang diunggah di kanal YouTube Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yakni Bamsoet Channel pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Sandiaga Uno menceritakan awal mula dirinya diajak Prabowo Subianto untuk menjadi pasangannya di Pilpres 2019 lalu.

Kala itu, dirinya masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan. Kemudian, ia ditelepon oleh Prabowo Subianto untuk segera pulang.

Dijelaskan oleh Sandiaga Uno pada saat itu dirinya tengah berada di Moskow, Rusia, bersama dengan kepala daerah lainnya dalam kesempatan kunjungan kerja karena ada kerja sama jangka panjang dengan Rusia.

Baca Juga: Refly Harun Prediksi Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Akan Jadi Pasangan di Pilpres 2024 Mendatang

"Saya lagi di rumah Dubes, kemudian ditelepon Prabowo Subianto untuk pulang. Padahal seharusnya saya masih di sana seminggu lagi," katanya.

Setelah menerima telepon itu, kata dia, akhirnya keesokan harinya ia langsung pulang karena pekerjaannya di Rusia sudah selesai.

Setibanya di Indonesia, tugas pertamanya yakni dirinya diminta untuk membantu berbicara dan mengonsolidasikan koalisi yang saat itu tengah dibentuk pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.

Ia mengaku diminta untuk menghadap beberapa tokoh seperti Amien Rais, Habib Salim, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, hingga teman-teman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: Dinilai Lakukan Pelanggaran Berat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Diancam Akan Dipenjarakan

Hingga H-4 pendaftaraan capres dan cawapres, Sandia Uno mengtatakan pembicaraan saat itu mengalami kebuntuan. Bahkan hingga H-1 kala dirinya sedang meninjau venue Asian Games pun dirinya masih belum mengetahui hasil akhir siapa yang akan mendampingi Prabowo Subianto.

Pasalanya, Sandiaga Uno mengaku bahwa setiap pihak ingin memunculkan nama untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.

Namun setelah diumumkan pada malam harinya, ia melihat semua teman-teman semangat. Dan pada saat itulah, dirinya memutuskan dan sudah berdiskusi juga dengan pihak keluarga.

"Pada saat itulah saya putuskan dan setelah berdiskusi juga dengan keluarga bahwa kita kalau ingin menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik harus all out," katanya.

Baca Juga: Joko Widodo Diminta Copot Menteri Manuver untuk Pilpres 2024, PDIP: Hati-hati Kudeta Merangkak!

Dalam video itu pun, Sandiaga Uno ditanya oleh Bamsoet terkait pengeluaran yang sudah dihabiskan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dan Pilkada.

Dengan cepat Sandiaga Uno menyebutkan dana yang sudah dihabiskan dirinya selama mengikuti kontestasi politik Indonesia sebanyak Rp1 triliun.

Mendengar hal tersebut, Bamsoet menyebutkan bahwa ternyata apabila ingin berpolitik itu mahal dan membutuhkan dana besar.

"Mahal bagi saya yang pemula," ujar Sandiaga Uno.

Baca Juga: Survei Kepercayaan Publik Jokowi-Ma'ruf di Bawah 50 Persen, Rocky Gerung: Jika di Eropa, PM Turun

Setelah menghabiskan dana sebenar itu, Bamsoet lantas kembali bertanya kepada Sandiaga Uno apakah dirinya merasa kapok untuk berpolitik.

Menjawab pertanyaan tersebut, pria berusia 51 tahun ini dengan santai mengatakan bahwa hal tersebut menyinggung soal pengabdian dan perbaikan untuk negara.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa," katanya.

Jadi, dikatakan dia, untuk membangun dan demi kebaikan bangsa tidak boleh merasa kapok. Siapapun pihak yang ingin berpolitik harus memberikan yang terbaik.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah