Pilkada Serentak 2020, LIPI Prediksi Partisipasi Masyarakat Berpeluang Turun

- 26 Oktober 2020, 09:24 WIB
Simulasi Pemungutan Suara dalam Pemilihan Serentak 2020.
Simulasi Pemungutan Suara dalam Pemilihan Serentak 2020. /Dok. RRI

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Vaksinasi Segera Dilakukan di Indonesia, Bamsoet: Jangan Terburu-buru, Pastikan Aman dan Halal Dulu

Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia juga tetap menyelenggarakan salah satu agenda tahunannya yakni Pilkada Serentak.

Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Firman Noor mengatakan tetap digelarnya Pilkada Serentak 2020 berpeluang menurunkan tingkat partisipasi masyarakat.

Hal ini mengingat dalam situasi Covid-19 seperti saat ini tidak sedikit masyarakat yang merasa tidak aman jika harus keluar rumah dan terlibat dalam kerumunan.

Baca Juga: BPBD Evakuasi Warga Terdampak Banjir, Bima Arya Minta Camat Pastikan Tak Ada Saluran yang Tersumbat

Firman menjelaskan, pada masa normal saja tingkat keterlibatan masyarakat dalam pemilihan semacam ini masih tergolong rendah.

Tingkat partisipasi masyarakat terhadap pemilu ataupun pilkada di Indonesia masih belum menunjukkan angka yang memuaskan.

"Kalau tidak pandemi, jorjoran kampanye itu dilakukan, kampanye demikian menarik, tingkat keterlibatannya yang aman saja rata-rata 70 persen. Apalagi sekarang dengan situasi yang serba tidak meriah," kata Firman seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Baca Juga: Peringatan Dini, BPBD: Jakarta Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang hingga 27 Oktober

Selain itu, dirinya mengatakan tingkat perhatian masyarakat saat ini sangat terpecah belah.

Khususnya mengenai kondisi ekonomi masyarakat yang kian terhimpit di tengah pandemi.

Menurutnya, belum lagi masalah keamanan dan keselamatan masyarakat.

Baca Juga: BMKG: Jabar Waspada Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang

"Jadi saya kira, penurunan partisipasi akan cukup tinggi," ujarnya.

Penurunan tingkat partisipasi ini akan berimplikasi pada keterlibatan demokrasi masyarakat yang minim.

Hal ini berdampak kegiatan demokrasi yang dinilainya tidak akan berjalan dengan maksimal.

Baca Juga: Kunjungi Indonesia Pekan Ini, Mike Pompeo Akan Bahas Penolakan Pendaratan Pesawat Pengintai AS

"Keterlibatan yang minim itu tentu saja kualitasnya tidak akan sebaik dengan satu pagelaran yang tingkat partisipasi masyarakatnya dan keterlibatan masyarakatnya tinggi," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah